KOTA TASIKMALAYA (CM) – Aliansi Masyarakat Tasik Pro Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meminta dua nama yang tak masuk rundown kegiatan Muzdakarah dan Kongres Mujahidin yang dihadiri seribu ulama pada Minggu (05/08/2018), segera dipulangkan atau tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan selanjutnya.
Kedua nama tersebut, yakni Kiai Sugih Nur Raharja dan Egi Sujana. Demikian dikatakan Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Masyarakat Tasikmalaya Epul Kusniadi. Alasan permintaannya itu karena kedua nama itu disinyalir telah mensyiarkan yang bermuatan politik.
“Kami sangat mendukung dengan diadakannya acara Muzdakarah, tapi tidak ada poin-poin politik yang menggiring masyarakat. Kami ingin kegiatan ini jadi ajang silaturahmi untuk kemaslahatan umat dan NKRI ke arah yang lebih baik. Apalagi Kota Tasik punya julukan Kota santri dan pusat ulama. Ulama adalah panutan semua santri juga masyarakat luas yang patut dihargai dan dihormati,” paparnya.
Menurut Epul, dalam aksinya hanya menegaskan bahwa terindikasi ada hal bermuatan politik yang dianggap telah mengganggu kesucian agama. Dia meminta siapa pun dan dari golongan manapun agama tidak boleh dijadikan modal kepentingan politik.
“Temuan yang kami dapatkan, yaitu ada ketidakkonsistenan panitia penyelenggara dalam rundown yang telah terpublikasi. Tidak ada kedua nama itu tetapi dibiarkan masuk. Jika keduanya masih tetap ada maka pihak kepolisian harus menghentikan kegiatan ini,” tegas dia.
Tak hanya itu, Epul dan kawan-kawan juga menyampaikan aspirasi melalui tulisan di dalam poster. Poin-poin yang disampaikannya, yakni sebagai permohonan dan penolakan.
“Ulama tidak menyebar kebencian dalam syiarnya, Tasikmalaya bersih tanpa isu sara, panitia bertanggungjawab atas keberadaan Kiai Sugi Nur Raharja, dan Egi Sujana untuk dipulangkan. Awas bahaya politik atas nama agama, mendukung Muzdakarah tanpa muatan politik, pulangkan kedua kiai tersebut, pihak kepolisian harus segera menghentikan acara jika tidak sesuai agenda,” terangnya.
Sementara, Kabag Operasional Polres Tasikmalaya Kota Kompol Gandi Julkardi mengatakan, Aliansi Tasik pro NKRI melakukan aksi telah melakukan antisipasi adanya berbagai kegiatan dan telah disepakatinya dengan penandatanganan di dalam kegiatan Muzdakarah.
“Untuk menyikapi dua nama itu, sebelumnya kami akan melakukan langkah persuasif demi menjaga ketertiban dan berjalan serta kelancaran kegiatan Muzdakarah dan kongres Mujahidin ini,” ujar Gandi.
Sayangnya, Ketua Panitia Penyelenggara Muzdakarah dan Kongres ke V Mujahidin, Isa Ridwan, tidak bisa ditemui seperti yang dikatakan oleh salah satu anggota Pamsus Mujahidin, Toto asal Yogyakarta. (Edi Mulyana)