KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kurang lebih dua bulan ini warga dan juga para pengunjung di kawasan obyek wisata Situ Gede mengeluh karena air danau sudah mulai surut hingga 75 persenan, bahkan terancam kekeringan. Seperti dikatakan salah seorang setempat, Nandang Suhendar (43), kondisi tersebut terjadi sejak awal bulan Juni hingga sekarang. Penyebabnya tidak ada hujan sehingga minim resapan air dan tertimbunnya mata air yang ada di dasar danau oleh lumpur yang akibatnya tidak dapat mengairi danau,
“Kalau dulu tidak pernah surut karena airnya selalu stabil. Namun, semenjak terjadi letusan Gunung Galunggung tahun 1982 silam sampai sekarang berubah jadi sering mengalami surut atau kekeringan setiap tahun ketika cuaca ekstrim tiba,” terangnya, di Situ Gede, Minggu (08/07/2018).
Surutnya air danau Situ Gede, kata Nandang, akan berdampak terhadap banyak aspek mulai dari kolam ikan, sumur warga dan juga ribuan hektar pesawahan yang di airi oleh danau wisata tersebut. Tidak menutup kemungkinan para peternak ikan dan petani akan mengalami kerugian cukup besar.
“Sebetulnya ada banyak mata air yang bisa mengairi Situ Gede selain air kiriman dari hulu ketika musim hujan. Di dasar danau dan pegunungan juga ada potensinya. Tetapi mesti dilakukan pengeboran dan pengerukan karena dangkal dan tertimbun material Galunggung pasca letusan dulu,” papar Nandang.
Sepengetahuannya, ada dua titik mata air yang bisa diandalkan dan hal itu bisa menjadi solusi bagi pemerintah. Kedua mata air itu, yakni di sebelah utara Situ dan di pegunungan milik Raja Wali. Bahkan, lanjutnya, mata air yang di Raja Wali sangat besar dan pernah akan dibeli oleh perusahaa air mineral ternama namun tidak diberikan hingga sekarang. “Barang kali kalau diupayakan oleh pemerintah bisa didapat, yang nantinya digunakan untuk mengairi danau Situ Gede,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, juga membenarkan hal tersebut sekaligus mengakui bahwa persoalan pengairan Situ Gede tengah menjadi pembahasan pemerintah daerah. “Saat ini kita sedang mencari solusinya agar pengairan Situ Gede tetap stabil tanpa terpengaruhi cuaca atau musim kemarau. Jadi, jangan khawatir karena sedang kita pikirkan karena Situ Gede salah satu wisata alam yang ada di tengah kota bahkan sekarang nilai jualnya sudah sampai ke mancanegara,” pungkas Budi. (Edi Mulyana)