BANDUNG BARAT (CM) – Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi salah satu partai yang diusulkan oleh Ketua Ormas Front Pembela Islam (FPI), Habieb Rizieq Shihab untuk bergabung bersama membentuk koalisi keumatan dengan Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Mengenai koalisi tersebut, Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Bandung Barat belum menerima instruksi dari pusat. “Belum ada tindak lanjut, belum ada instruksi lanjutan dari DPP PBB pusat,” ungkap Panji Swara selaku Ketua PBB KBB, Kamis (07/06/2018). Terkait rencana pencalonan “Duet maut” Prabowo-Yusril di Pilpres 2019, Panji menilai hal itu merupakan suatu prestasi besar untuk Partai Bulan Bintang meski terlihat berat.
Sementara, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra menyatakan, siap maju jika dicalonkan sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden dari koalisi keumatan. Jika melihat sejarah, pada tahun 1999 Yusril sempat maju dalam Pilpres bersaing dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri.
Sidang paripurna MPR dengan agenda pemilihan Presiden dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB. Ketua MPR yang menjabat saat itu, Amien Rais mengumumkan ada tiga calon yaitu Yusril, Gus Dur, dan Megawati. Yusril pun tidak melakukan intervensi, meski pada saat itu seharusnya Gus Dur dan Megawati tidak dapat ikut Pilpres karena telat mendaftar sesuai tengat pada pukul 07.00 WIB termasuk berkas kandidat yang lain juga sebenarnya tidak lengkap.
PBB siap berkoalisi dengan partai manapun, asalkan partai yang membela kepentingan umat. Namun, jika hanya ada calon Presiden tunggal, PBB akan tetap menjadi oposisi. (Ramadani Intan)
