News

FTUB Gelar Dialog Interaktif Antisipasi Terorisme

183
×

FTUB Gelar Dialog Interaktif Antisipasi Terorisme

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Menanggapi banyaknya kasus terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini, Forum Tasik Utara Bangkit (FTUB) menggelar acara dialog interaktif dengan tema “Membedah Terorisme 2018”.

Acara tersebut menghadirkan pembicara dari kepolisian resort Kota Tasikmalaya, Kasat Intel AKP Didik Rohim Hadi,SH,M.Si mewakili Kapolres, dan Asep Arsyad Al-sadad Pengrajin Penegak Syariat. Acara tersebut digelar di gedung dakwah Islam Kecamatan Pagerageung, Kamis (31/05/2018).

Kedua pembicara tersebut mengutarakan berbagai informasi mengenai terorisme mulai dari sejarah terjadinya teror sampai kewenangan kepolisian menentukan siapa yang menjadi tersangka teroris.

Kasat Intel Polresta Tasikmalaya, AKP Didik Rohim mengatakan, untuk kasus terorisme dan penangkapan yang terjadi di wilayah-wilayah, kewenangan polisi wilayah sekedar pendampingan saja, bukan sebagai pengeksekusi.

Sedangkan untuk penetapan tersangka teroris menurut aturan sekarang ditentukan selama 30 hari. “Pihak berwenang tidak bisa langsung menentukan terduga itu menjadi tersangka dalam waktu dekat. 30 hari kita proses dan dalami, bari kita bisa putuskan mereka itu tersangka atau bukan,” paparnya.

Sementara Asep Arsyad Al-sadad, Pengrajin Penegak Syariat, mengutarakan, perjuangan teroris sekarang dengan jaman dulu di era Gusdur khususnya sangat berbeda. Zaman sekarang terorisme dilakukan dengan membabi buta dan untuk menghancurkan kredibilitas umat islam.

“Kalau dulu ada tujuannya, yakni untuk menghentikan peperangan antar umat,” ungkapnya.

Sementara, Ato Rinanto, Ketua FTUB, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya terorisme. Apalagi yang terjadi sekarang melibatkan anak-anak dan perempuan.

“Diharapkan dengan diadakannya dialog ini, masyarakat yang hadir bisa paham tentang radikalisme teroris. Dan selebihnya mereka menjadi pointer untuk menginformasikan lagi kepada masyarakat yang lain akan bahaya teroris,” tandasnya. (Sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *