KOTA TASIKMALAYA (CM) – Peristiwa penggerebekan terduga teroris di komplek Perumahan Bukit Rancageneng Kel. Sukajaya dan Kp. Aboh Kel. Sukamulya Kec. Bungursari dan Kp. Sangkali Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya, pada Selasa (29/05/2018), sontak membuat ratusan warga setempat merasa kaget. Meski demikian, upaya penggeledahan menjadi tontonan bagi masyarakat yang ada di sekitar.
Mereka tidak menyangka di lingkungannya terdapat jaringan teroris, jika itu benar dan terbukti. Seperti halnya dikatakan Ibu Uas (73), warga Aboh, bahwa kehidupan masyarakat di kampungnya tersebut selalu aman dan tentram alias tidak pernah ada penggeledahan seperti yang dilakukan aparat kepolisian kali ini.
“Dulu kami bepergian bebas mau kemana-mana tak takut ada bom, bahkan bahasa bom jarang disebut atau didengar di Indonesia khususnya di Kota Tasikmalaya. Tidak seperti sekarang setelah muncul faham radikalisme dari kelompok tertentu yang disebut teroris. Meski sudah tua, kami sangat merasakan keresahan, ketakutan, khawatir keluarga dan anak cucu, sanak, sodara menjadi korban tindakan radikalisme,” paparnya.
Dia berharap, kemunculan faham radikalisme bisa diatasi oleh aparat penegak hukum dan perlindung negara dalam hal ini TNI/Polri. “Kami sangat mendukung tindakan aparat yang selalu memberikan keamanan, ketentraman masyarakat seperti yang dilakukan Densus 88 juga jajaran Polres Tasikmalaya Kota. Paling tidak, kami jadi tahu ancaman teroris bisa terjadi dimana saja,” ujar Uas.
Sementara, selaku Pengurus di lingkungan setempat, Dede Badrudin, menegaskan, mewakili warganya sangat mendukung jajaran kepolisian yang berupaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kemudian, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Ma’Ruf, menyebut, penggeledahan terduga teroris sudah dilakukan sesuai prosedural yang berlaku.
“Koordinasi dengan aparat setempat dalam penggeledahan terduga di rumah teroris sudah dilakukan sesuai dengan prosedur. Tadi sewaktu penggeledahan pertama di Perumahan Bukit Rancageneng aparat setempat Ketua RW-nya ada. Termasuk disaat membawa beberapa barang yang akan diindentifikasi oleh tim seperti sebilah busur panah dan anak panahnya, sebilah semurai, satu buah laptop dan sejumlah dokumen buku disaksikan langsung oleh Ketua RW-nya,” sebut Febry, seraya menegaskan akan terus mendalami kasus dugaan teroris tersebut. (Edi Mulyana)