CIAMIS (CM) – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, melaksanakan safari ramadan ke Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, Desa Bayasari, Kecamatan Kertanagara, Kabupaten Ciamis, Minggu, (27/05/2018).
Agenda tersebut diisi dengan orasi kebangsaan yang bertemakan “Menajamkan Visi Kebangsaan Demi Keutuhan NKRI”.
Adapun hal yang dibicarakan dalam orasi tersebut yakni sesuatu berkenaan dengan momentum tahun politik yang saat ini sedang dan akan dilalui di berbagai daerah. Tak terkecuali di Ciamis.
Pak Zul berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin. Jangan sampai kelak pilihan itu tidak berbuah baik bagi nasib masyarakat setidaknya lima tahun ke depan.
“Kita harus memahami karakter calon pemimpin kita. Kita yang menentukan dia. Namun Setelah jadi, dia yang menentukan kita. Lihat dulu, lihat track recordnya. Jangan semata-mata memilih karena gak merasa enak sudah dikasih sembako. Kalau ada yang ngasih sembako ambil saja, tapi jangan milih karena itu. Kita harus lihat betul yang diyakini bisa amanah dan lebih baik,” terangnya.
Ia mencontohkan seperti dalam pileg, menurutnya dalam memilih pemimpin harus yang betul-betul memahami keadaan dan budaya bangsa. “Nanti ada pileg juga sama. Lihat dulu siapa orangnya. Bisa diajak memahami budaya sunda ga, bela umat gak, bela ulama gak, bela pesantren gak dan sebagainya,”tambahnya.
Selainitu, ia menyinggung soal pentingnya pendidikan bagi masa depan generasi bangsa yang juga harus diselamatkan. Kendati hidup pas-pasan, menurutnya anak-anak harus tetap bersekolah.
Menurutnya, dalam hal ini, harus ada keberpihakan kebijakan pemerintah yang menyentuh langsung pada sektor pendidikan ini, sehingga masa depan anak-anak yang tidak mampu dapat tertolong.
“Walaupun hidup pas-pasan, anak-anak wajib sekolah agar kelak anak-anak kita bisa jadi orang baik. Dengan pendidikan bisa menjamin masa depan mereka,” katanya.
Selain pendidikan formal, ia menyarankan agar anak-anak dibekali keterampilan enterpreneur sejak dini untuk memupuk mental kemandirian.
“Umat Islam harus kuat dari berbagai sisi. Caranya belajarlah enterpreneur, belajar berdagang. Nanti Pak Kyai di pesantren selain belajar mengaji, santri juga bisa diajarkan enterpreneur dan marketing,” pungkasnya. (Red)