BANDUNG BARAT (CM) – Permasalahan mengenai infrastruktur jalan raya dan jalan desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk pemecahan masalahnya sampai saat ini belum mencapai progres 100%.
Karena masih banyak kecamatan dan desa yang belum tersentuh “tangan Pemerintah”. Jika anda sering melewati jalan sekitar Lembang, Cililin, Batujajar, maupun kawasan lain di KBB yang berlubang dan belum diaspal tentunya anda harus banyak bersabar.
Sebagai contoh, akses menuju kawasan Observatorium Bosscha di Lembang saat ini kondisinya memprihatinkan, masih banyak ditemukan lubang dan belum diaspal dengan baik. Hal ini benar-benar harus diperhatikan oleh Pemerintah.
Kucuran dana APBD diharapkan mampu memecahkan permasalahan ini. Karena APBD sudah ada terkait infrastruktur jalan desa.
Ditemui di Pemkab KBB di sela-sela acara pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), PLT Bupati KBB saat ini Yayat T Soemitra mengatakan bahwa dirinya sedang memperketat tender, sehingga proyek yang dianggarkan bisa terlaksana.
“Sekarang sedang pembahasan masa jabatan, melaporkan pertanggung jawaban selama masa kerja lima tahun. Saya sampaikan juga paripurna LKPJ, ada beberapa rekomendasi 100 hari akhir masa jabatan. Kita juga sedang susun RPJMD untuk solusi ketidakpuasan masa kerja misalnya mengenai masalah infrastruktur jalan,” ungkap kang Yayat. Selasa (08/05/18)
Saat ini RPJMD tahun 2018-2023 sedang disusun oleh Pemkab KBB. Diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengapa masih banyak kerusakan jalan di Kabupaten Bandung Barat.
Infrastruktur adalah elemen penting pada suatu daerah. Jika infrastrukturnya buruk, maka akan menjatuhkan citra Pemerintah Daerah itu sendiri.
Apalagi jika daerah yang mengalami kerusakan infrastruktur adalah daerah yang menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Infrastruktur adalah cerminan wajah suatu daerah, jika tidak dibenahi dengan baik maka akan mengganggu segala sektor, termasuk sektor pariwisata. (Ramadani Intan)





