News

Petani Pemula Asal Purbaratu Raup Untung Berlipat Ganda

289
×

Petani Pemula Asal Purbaratu Raup Untung Berlipat Ganda

Sebarkan artikel ini
Petani Pemula Asal Purbaratu Raup Untung Berlipat Ganda

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Meski terbilang sebagai petani pemula, Aang Muhammad (43), warga Kp. Purbasari Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya bisa dibilang berhasil. Kegiatannya bercocok tanam sungguh tak mengecewakan. Cabai jenis tewe produk Arimbi yang ditanamnya membuat Aang meraup keuntungan berlipat ganda dari modal yang dikeluarkannya.

“Kami belum pengalaman di bidang media penanaman holtrikultural cabai. Tapi Ini jadi tolok ukur sekaligus pengalaman pertama, dari awal menanam hingga sekarang sudah berhasil 8 kali memanen. Tentu keuntungan yang didapat sangat menjanjikan,” papar dia, saat ditemui di lokasi Panen Raya Cabai di Leuwi Genta RT 01/RW 03 Kelurahan Setianegara Kecamatan Cibeureum, Selasa (08/05/2018)

Aang menyebut, panen pertamanya yaitu panen bintang menghasilkan 1 kwintal cabai dengan kualitas super full. Kemudian, panen ke dua, menghasilkan 2,5 kwintal, ke tiga sebanyak 4 kwintal, ke lima sebanyak 5 kwintal hingga panen ke tujuh mencapai 3 ton lebih, dan ke delapan belum dihitung termasuk yang berikutnya. “Alhamdulilah, sudah delapan kali penen. Pohon cabai masih tetap segar dan produktif. Melihat pohonnya, jika Alloh SWT mengizinkan diprediksi bisa sampai 15 kali panen. Mudah-mudahan mencapai target,” harap Aang.

Dipaparkannya, asupan nutrisi dalam penanaman mulai dari awal hingga berbuah, dan sampai dipanen sekarang menggunakan pupuk organik selama satu bulan. Setelah itu, lanjut dia, baru menggunakan obat kimia jenis Mutiara dan Jerman ditambah pupuk KMO.

Sedangkan, tambah Aang, jika dihitung nominal dari awal sampai tujuh kali penen sudah menghasilkan lebih dari Rp 40 juta dari per dua ribu pohon cabai dengan luas tanah kisaran 1400 meter persegi. Disinggung soal harga, dirinya mengungkapkan, para penampung di Pasar Cikurubuk menerimanya dengan harga normal, kualitas super full sebesar Rp.15 sampai Rp 16 ribu per kilogram.

Dia berharap, usaha taninya mendapat perhatian dari pemerintah daerah khususnya Dinas Pertanian. Sementaram dikatakan salah satu pemoda media tanam, Hendri Budiman mengatakan, usaha tani holtikultural penanaman cabai yang digeluti Aang bisa dijadikan barometer oleh semua kalangan, terutama bagi para petani pemula.

“Cocok tanam holtikultural ini, selain bisa dijadikan inovasi bagi para petani pemula juga dapat dijadikan lahan penghasilan yang sangat menjanjikan oleh para pengangguran yang baru lulus SMA atau SMK jika tidak melanjutkan sekolahnya ke bangku kuliah,” ujar Hendra.

Untuk menjadi seorang petani pure, ujar dia, tidak memerlukan basic lulusan kuliah pertanian, tapi yang penting ada kemauan. “Buktinya pak Aang tidak memiliki basic pertanian, dia berhasil meski baru pertama kali. Ini membuktikan bahwa untuk menjadi seorang petani yang berhasil tidak memandang lulusan sekolah, namun alangkah baiknya lulusan pertanian biar menguasai teorinya,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Penyuluh Pertanian Kelurahan Setianegara, Dadan Ramdani, mengaku pihaknya terus mendorong para petani, khususnya bagi para petani pemula seperti Aang. “Kami melalui kelompok sekaligus penyuluh tani tingkat kelurahan akan terus mendorong dan membimbing para petani pemula melalui proses pembinaan. Terutama, dalam proses tata cara pembuatan proposal untuk pengajuan program yang sudah dicanangkan,” beber Dadan.

Intinya, sambung Dadan, untuk menjadi seorang petani yang berhasil harus membulatkan tekad dan punya keinginan yang kuat. “Jika tekad sudah kuat dan bulat maka untuk meraih ilmu dan mendapatkan hasil menjadi seorang petani sukses sudah pasti akan tercapai,” tandasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *