KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sebanyak 400 ruang kelas di berbagai sekolah membutuhkan perbaikan, sehingga perlu adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kota Tasikmalaya. Kondisi demikian disebut-sebut akibat minimnya anggaran yang dialokasikan untuk dunia pendidikan di tahun ini.
Wakil Wali Kota, H. Muhammad Yusuf membenarkan hal itu. Minimnya anggaran tersebut, terang dia, dikarenakan masih terbatas. Hingga tahun 2018, kucuran dana untuk pendidikan baru mencapai 5 persenan.
“Idealnya, dana yang dianggarkan Pemkot untuk membiayai pendidikan mencapai 20 persen sesuai instruksi pemerintah pusat,” kata Yusuf, saat ditemui wartawan selepas melakukan inspeksi mendadak sembilan bahan pokok di Pasar Cikurubuk, Mangkubumi, Rabu (02/05/2018).
Jumlah itu, sambung wakil wali kota, difokuskan kepada bidang infrastruktur pendidikan. Namun demikian, imbuh yusuf, pemerintah akan tetap memperbaiki dan membangun ruang kelas baru (RKB) agar lebih memadai untuk digunakan proses belajar mengajar.
“Disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Kalau meningkat tentu kita prioritaskan. Karena, yang namanya anggaran pendidikan dan kesehatan itu merupakan prioritas, di samping yang lainnya,” jelas dia.
Disebutkannya, jumlah anggaran yang dikeluarkan pemerintah tersebut akan mencapai 35 persenan jika memasukkan instrumen gaji ke dalam hitungan. Sejau ini, diakui Yusuf, bahwa pemerintah masih kesulitan untuk memenuhi kuota alokasi ideal lantaran keterbatasan anggaran.
“APBD kita tidak memungkinkan. Namun, bantuan provinsi atau APBN, kita coba untuk bisa melengkapi,” tandasnya. (Edi Mulyana)