KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Yayasan Setara, menggelar donor darah di Gedung Serbaguna Bale Kota Jalan Letnan Harun Kecamatan Bungursari Selasa (1/5/2018). Dalam pantauan cakrawalamedia, terlihat Kasat Lantas beserta sejumlah anggota Polres Tasikmalaya Kota, anggota TNI, Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar, Kepala Kesbang Pol, para buruh, dan juga jurnalis turut serta menyukseskan May Day 2018.
Salah satu pendonor, Denny Diyana, menilai positif kegiatan bhakti sosial donor darah yang digelar berkaitan dengan May Day. Ia bilang sangat tepat, terutama bagi kaum buruh yang sedang merayakan. “Banyak nilai positifnya, apalagi di luar sana masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan darah. Tentu kegiatan ini akan sangat berarti bagi mereka,” terang Denny.
Dirinya mengajak kepada para buruh untuk terus memperlihatkan kepeduliannya, agar keberadaan buruh dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Sekertaris Yayasan Setara Indonesia, Kadis Sutrisno, mengatakan, baksos donor darah yang digelarnya sudah menjadi bagian dari Yayasan Setara, apalagi sekarang ini bekerjasama dengan pemerintah melalui Disnaker.
“Mengingat permintaan darah di Kota Tasik cukup tinggi dalam per bulannya hingga mencapai 1500 labu. Kebutuhan darah di RSU dr.Soekarjo saja sudah dikisaran 800-1000 labu. Sementara, sumbangsih darah dari sukarela sangat minim. Angkanya ada di 900-800 labu per bulan. Maka, untuk memenuhi kebutuhan suka ada donor darah pengganti, yakni dari keluarga pasien ,” papar Sutrisno.
Ia menyebut, hasil dari donor darah dalam kegiatan May Day tersebut baru terkumpul sebenyak 35 labu, dan ada kemungkinan bertambah karena kegiatannya masih berjalan. “Itu didapat dari berbagai intansi pemerintah, mulai Pol PP, Kesbangpol, buruh, anggota TNI juga Polri yang mendominasi,” jelas dian.
Sutrisno berharap, kerjasama kegiatan donor darah bisa dilakukan secara berkesinambungan terutama dengan semua elmen baik lembaga pemerintah, organisasi non pemerintah, LSM, Ormas Islam dan juga masyarakatn biasa. (Edi Mulyana)