KOTA TASIKMALAYA (CM) – Setelah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tanggal 2-5 April 2018 lalu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Global Pasanggrahan Kota Tasikmalaya, Senin (30/04/2018), melepas 41 siswa- siswi yang baru lulus.
Kepala SMK Global Pasanggrahan, Pudin Hidayat, mengatakan, lulusan angkatan pertama tersebut dibagi dua jurusan yakni 25 siswa jurusan TSM dan sisanya AP. “Meski berat karena sekolah ini baru dirintis, tapi kami tetap komitmen sesuai dengan konsep bahwa sekolah menengah kejuruan tujuannya harus bekerja,” tegasnya.
“Semua yang lulusan ini, akan difasilitasi manakala ada informasi dari relasi yang sudah terbangun hubungan emosional untuk menyalurkan para anak didik yang ingin bekerja,” terang Pudin, usai acara perpisahan di sekolahnya, Senin (30/04/2018) kemarin.
Namun demikian, pihaknya berharap, puluhan muridnya yang telah lulus tersebut tidak bergantung pada bekerja melainkan melanjutkan ke bangku kuliah untuk kembali menimba ilmu minimal S1 dan seterusnya.
“Kendati begitu, kami selaku kepala sekolah dan pihak yayasan akan terus berusaha berkoordinasi dengan perusahaan khususnya yang berada di wilayah Jabotabek guna menyerap berbagai informasi hingga mengantarkan murid bekerja di perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,” ujarnya.
Untuk mempermudah dalam bekerja tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru semata. Tetapi ini juga harus mendapat suport dari orangtua termasuk anak didik yang baru lulus harus memiliki spirit yang tinggi untuk mampu bersaing, berkompetisi dengan SMK yang lainnya.
“Apalagi tahun ini lulusan SMK di Kota Tasikmalaya banyaknya kurang lebih 6.000 siswa. Berarti, persaingan di kancah dunia industri cukup tinggi. Tapi jangan khawatir sekolah ini sudah bekerjasama dengan SMK yang cukup mumpuni. Kita juga sudah mendapat sinyal dari perusahaan besar seperti Honda dan Daihatsu,” jelas Pudin.
Menurutnya, uji kemampuan anak didiknya yang ada di dua jurusan teknik yaitu sepeda motor dan administrasi perkantoran sudah mumpuni mengingat selama ini dididik oleh guru-guru yang handal dan memiliki keahlian luar biasa, sehingga ketika masuk ke dunia industri sudah dapat dipercaya.
Sementara, dikatakan Ketua Yayasan Al-Manshuriya yang menaungi SMK Global, Ade Mahmud, menyebutkan, usai dilepas dari sekolahnya diharapkan anak didiknya itu bisa memanfaatkan ilmunya dengan baik.
“Mudah-mudahan hasil belajar saat menimba ilmu selama 3 tahun sesuai dengan keahlian yang mereka ambil dapat memberikan manfaat dan juga apa yang telah dicita-citakannya selama ini terkabulkan,” papar Ade.
Di tempat yang sama, Camat Bungursari Hildat Darojati, menuturkan, setiap kegiatan bukan berarti akhir dari perjalanan belajar, perjalanan yang harus ditempuh masih panjang terutama dalam mewujudkan impian juga harapan pribadi maupun keluarga, orangtua, daerah, serta Negara.
“Kami harap ke depan, usai meluluskan angkatan pertamanya SMK Global rintisan ini lebih maju. Dari satu menjadi dua sekolah, dan ada pesantren bahkan fakultas perguruan tingginya,” terang Holdat.
Keberadaan SMK Global, lanjut Hildat, selain mampu mencetak dan mendidik ahklak anak dalam segi pengetahuan juga dapat memberikan kontribusi terhadap berbagai perkembangan pembangunan khususnya di wilayah Kecamatan Bungursari dan Pemetintah Kota Tasikmalaya pada umumnya.
Kemudian, salah satu murid SMK Global, Guan Nurmawan, berharap setelah lulus dari sekolah itu, semua yang dicita-citakannya dapat terwujud. “Untuk meraih cita-cita, kami berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sambil bekerja,” katanya.
Atas nama teman-temannya, Guan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para guru dan kepala sekolah yang telah bersusah payah membimbing hingga mengantarkannya sampai lulus. “Semoga perjuanga dan amal ibadah guru dan kepsek dapat ganjaran dari yang maha kuasa,” pungkasnya. (Edi Mulyana)