KOTA TASIKMALAYA (CM) – Polres Tasikmalaya Kota menilai, mayoritas masyarakat masih rendah dalam kesadaran keselamatan berlalunlintas.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Ma’ruf mengatakan, kesadaran berlalu lintas, baik pejalan kaki maupun para pengguna kendaraan di jalan raya masih terbilang rendah.
Hal itu dapat dibuktikan dari data kecelakaan lalu lintas pada operasi patuh lodaya 2017 tahun lalu. Dalam operasi itu, terlihat angka sebanyak 2.203 kejadian.
“Angka ini baru mengalami penurunan 339 kejadian atau 13 persen dibandingkan dengan periode 2016 lalu, sebanyak 2542 kejadian,” terang Febry usai Gelar Oprasi Patuh Lodaya 2018 di Mapolresta, Jalan Letnan Harun Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Kamis (26/04/2018).
Adapun data yang meninggal pada operasi patuh 2017, kata dia, sebanyak 420 orang. Angka ini ada peningkatan sebanyak 8 orang.
“Jumlah korban luka berat sebanyak 407 orang, mengalami penurunan sebanyak 211 orang,” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi polisi, pelanggaran didominasi oleh pelanggaran tidak melengkapi surat kendaraan, pengguna helm dan juga terhadap pelanggaran rambu-rambu lalu lintas.
Kata Kapolres, Operasi Patuh Lodaya ini dilakukan sesuai dengan amanat undang-undang nomor 2 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan.
Febry berharap, seluruh anggota polisi dalam menjalankan tugasnya dapat mewujudkan dan memelihara keamanan demi kelancaran serta ketertiban lalulintas untuk meningkatkan keselamatan dan menurunkan angka kecelakaan.
“Harus meningkatkan totalitas keselamatan dan menurunkan totalitas korban kecelakaan. Serta membangun budaya tertib lalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik,” bebernya. (Edi Mulyana)
