BANDUNG BARAT (CM) – Keluhan Masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkait susahnya mendapatkan KTP elektronik menjadi cermin pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KBB kurang.
Seperti dikatakan Agus (21) Warga Padalarang yang menceritakan susahnya pembuatan KTP Elektronik. Dirinya sudah melakukan perekaman di Disdukcapil KBB di awal tahun 2017, namun dia harus menunggu 1 tahun lebih untuk mendapatkan KTPnya.
“Awalnya ada informasi mau diterima di salah satu Dealer di Jakarta, tetapi yang menjadi kendala harus memakai KTP asli sedangkan surat keterangan tidak bisa diterima,” kata Agus saat ditemui, Sabtu (21/04/2018).
Mendengar informasi tersebut, akhirnya ia pergi ke Disdukcapil KBB untuk mengurus KTP namun sayang KTP yang diharapkan Agus tidak bisa langsung jadi. “Kata Salah satu pegawai Disdukcapil saya harus menunggu selama empat Bulan dengan alasan Blangko yang tidak ada,” ujar Agus menirukan ucapan si pegawai.
Ketika bingung dengan keadaan, dirinya dihampiri salah satu oknum calo dan menawarkan jasa pembuatan e-KTP dan menjanjikan cepat bahkan dalam satu hari bisa langsung jadi, namun membayar mahar sebesar 150 – 200 Ribu Rupiah.
Dengan keadaan ekonomi yang sangat minim dia menolak tawaran si oknum calo tersebut karena tidak memiliki uang untuk membayar mahar jasa pembuatan KTP tersebut. “Saya butuh KTP untuk mencari kerja, boro boro bayar, saya aja ngangur,” imbuh Agus
Hingga akhirnya Agus lebih memilih menunggu ketimbang harus membayar 200 ribu kepada oknum tersebut dan mendapatkan KTPnya pada Februari 2018. Kondisi seperti ini, menurutnya akan lebih membuka peluang para oknum untuk memanfaatkan situasi tersebut.
“Yang butuh tidak dikedepankan dengan alasan blangko dan jaringan yang kurang, sedangkan saya lihat banyak orang hilir mudik masuk kedalam ruangan kerja membawa KTP dan itu tidak hanya satu,” jelasnya
Ketika dikonfirmasi dari hari Rabu, Kamis dan Jumat Kepala Disdukcapil KBB tidak ada di tempat, karena dalam seminggu ini ada kegiatan di luar kata salah satu security yang jaga. (Agus)