KOTA TASIKMALAYA (CM) – Jurnalis Kota Tasikmalaya memberikan pemahaman tentang tata cara pembuatan berita yang baik dan berimbang kepada sejumlah siswa SMKN 2 Kota Tasikmalaya.
Pemahaman sengaja diberikan mengingat sekarang ini benyak penyebaran berita hoax yang kerap beredar di berbagai jejaring media sosial seperti Facebook, Whatsapp, BBM, Instagram, Telegram dan yang lainnya.
Selaku narasumber, Asep Juhariyo didampingi Hendra dari Media Nasional menyampaikan, bahwa dalam penulisan berita harus mengacu pada 5W+1H (who, what, when, where, why, dan how).
“Kami harap siswa-siswi ini mampu membuat penulisan berita yang sesuai dengan 5W+1H, terutama dari proses pengumpulan informasi atau bahan berita yang didapat,” katanya, disela sosialisasi Safety Ridding Saves Hope di sekolah yang beralamat di Jalan Noenoeng Tisnasaputra Kota Tasikmalaya itu pada Selasa (17/04/2018).
Asep menegaskan, guna menjaga keberimbangan harus dilakukan verifikasi, konfirmasi dulu dari dua pihak. Hal itu, untuk menghindari berita yang tidak berimbang sehingga nantinya dikhawatirkan akan berbenturan dengan hukum.
Sementara, Hendra, menyebutkan beberapa perlengkapan kinerja jurnalis yang menjadi tolok ukur dalam mencari bahan untuk pemberitaan dari mulai kamera, handphone, pena, buku dan alat pendukung yang lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang siswa Kelas 11, SMKN 2, Pebi Nabila Putri mengungkapkan, pembuatan tata cara berita sangat mengasyikan. Apalagi, dia mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan jurnalis.
“Pastinya sangat menarik. Selain mendapat ilmu tata cara lalu lintas juga dapat ilmu tentang jurnalis. Tentu bagi kami selaku pelajar sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tata cara pembuatan berita. Ke depan, diharapkan pelatihan penulisan berita bisa dilaksanakan secara berkesinambungan,” pungkasnya. (Edi Mulyana)