KOTA TASIKMALAYA (CM) – Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, memintapengurus Forum Pondok Pesantren (FPP) membangun kebersamaan untuk membina umat melalui Pondok Pesantren.
“Setelah dilantik, kami ingin pengurus dan anggota FPP ke depan terbangun dalam satu misi juga visi untuk membina umat yang lebih berkualitas,” tegas Budi saat ditemui cakrawalamedia usai melantik FPP di Mesjid AgungKota Tasikmalaya, Rabu (11/04/2018).
Terlebih, kata Ia, tantangan sekarang ini ke depan semakin berat untuk dilalui dan dihadapi. Ia mencontohkan, salah satu bukti yang telah terjadi dalam waktu dekat ini seperti kausu di Cicalengka, 44 anak remaja menjadi korban akibat minuman keras oplosan.
Termasuk di Kota Tasikmalaya. Dalam semalam, aparat kepolisian dengan TNI berhasil mengamankan 9 orang beserta barang bukti jerigen tuak dan puluhan botol minuman keras.
“Kejadian itu salah satu tantangan bagi FPP untuk menyikapi dan mengatasinya. Perlu menjalin sinegritas dengan semua pihak, baik dengan pemerintah, TNI, Polri dan juga seluruh lapisan masyarakat guna mengatasi masalah sosial,” ujar Budi.
Ia menyebut, jumlah Ponpes yang terdaftar di Kota Tasik saat ini cukup banyak. Ada sekitar 260 Ponpes. “Tinggal bagaimana peran FPP dalam membina, agar mampu menangkal isu-isu yang beredar sekarang ini seperti puisi Sukmawati, Dan, itu tentu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab FPP,” sambung Ia.
Sementara, Ketua FPP yang baru dilantik, Nono Nurul membenarkan kondisi demikian, dan pihaknya menyatakan siap untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah, TNI dan Polri untuk menangkal berbagai persoalan masalah sosial.
“Apalagi FPP dengan pihak Polres Tasikmalaya sudah terjalin sejak lama, bahkan setiap kali ada kegiatan selalu diikutsertakan dalam pemusnahan berbagai barang haram, seperti miras, pil PCC termasuk workhsop bersama,” pungkasnya, (Edi Mulyana)