KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ribuan umat Islam sepriangan timur di Tasikmalaya melakukan aksi turun ke jalan untuk bela Islam, Jumat (06/02/2018).
Mereka melakukan aksi selepas Shalat Jumat, dimulai dari tugu Adipura dekat masjid agung Kota Tasikmalaya lalu melakukan longmarch ke Mapolresta sambil berorasi dan meneriakan takbir.
Dalam orasinya mereka menuntut agar Sukmawati diadili dengan hukum yang berlaku.
Koordinator aksi, sekaligus pimpinan pondok pesantrean Sulalatul Huda Paseh, Muhammad Aminudin, mengatakan, puisi Sukmawati sudah jelas ada unsur pidana yang harus diproses secara tuntas.
“Kami meminta agar pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk melakukan penyidikan dan penyelidikan. Jika penegak hukum ingin dihargai maka tuntutan dan suara aspirasi mayoritas umat muslim di Indonesia, termasuk di Kota Tasikmalaya harus didengar dan dikabulkan,” terang Aminudin saat ditemui di depan Kantor Bale Kota, Jumat (06/04/2018).
Ia menyesalkan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak pernah terwujud. Ia mencontohkan ketika ada orang tua dan sahabat ulama yang belum jelas ada unsur penistaan agama, langsung diproses hukum.
“Belum lama ini ketika kita meminta mencabut imamun kita Habib Rizieq yang saat itu dilaporkan ke Polda Metro Jabar oleh Sukmawati. Mereka tidak bergeming. Sekarang saat mereka terjepit meminta dicabut, maaf saja. Kami ini sebagai umat muslim punya harga diri,” papar Aminudin di sela longmarch menuju Mapolres Tasikmalaya Kota.
Ia menuturkan, suara ribuan santriwan, santriwati, para ulama, kiyai, ustad, para ormas islam sepriangan timur melakukan aksi semata hanya untuk memperjuangkan, membela agama Alloh, dan untuk membela seluruh umat muslim Indonesia.
“Jika aspirasi ribuan para aksi ini tidak ditanggapi, maka jangan punya harapan bahwa keadilan bisa ditegakan. Ini sudah menjadi tugas dan kewajiban konstititusi,” pungkasnya
Untuk diketahui, aksi serupa juga dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya. (Edi Mulyana)