News

Alun Alun Singaparna, Surga Bagi Anak Punk Berpesta Miras Oplosan

442
×

Alun Alun Singaparna, Surga Bagi Anak Punk Berpesta Miras Oplosan

Sebarkan artikel ini
Alun Alun Singaparna, Surga Bagi Anak Punk Berpesta Miras Oplosan

TASIKMALAYA (CM) – Siapa yang tak kenal Singaprna ibu kota Kab Tasikmalaya yang menjadi jalur lalu lintas antara Tasikmalaya dan Garut.

Namun seiring dengan lambatnya penataan tata kota terlebih RDTR atau rencana detail tata ruang Kota Singaparna ini sepertinya hanya jalan ditempat, maka sejumlah fasilitas umum yang adapun seperti halnya alun alun kini berubah menjadi tempat yang cocok melakukan maksiat.

Dari pantauan Cakrawalamedia, alun-alunpun yang sejatinya asri indah dan enak dipandang mata serta pusat berbagai kegiatan masyarakat nampaknya jauh panggang dari api.

Meski pemerintah daerah melalui Satpol PP sudah membatasi bahkan mengeluarkan larangan untuk berjualan di dalam alun-alun, namun para pedagang kaki lima ini seakan tak punya mata dan telinga. Mereka nekat berjualan padahal plang tanda larangan jelas terlihat didepan mereka, alasanya selalu klasik.

“Ya kalau tidak berdagang kami makan apa atuh pak,” ujar salah seorang pedagang mainan anak anak.

Tak hanya itu fasilitas taman dan tata kelola kebersihan ah bisa anda lihat sendiri, dan inilah yang membuat sejumlah anak anak punk dari daerah lain selalu betah di taman ini, terlebih mereka berkolaborasi dengan sejumlah oknum pedagang yang relatif anak-anak muda ini kerap mengelar pesta miras oplosan kecil-kecilan di siang bolong.

“Saya sering memergoki mereka berkumpul menegak miras di siang hari, biasanya ada perempuannya bisa anda bayangkan kalau malam hari saat gelap,” ucap Yukeu Setiadi warga sekitar alun alun Singaparna kepada Cameon.

Yukeu berharap, pemerintah segera bertindak agar tingkah laku mereka tidak dicontoh generasi muda dan sedikit banyak cukup meresahkan orang tua jika anak-anak mereka bermain di alun-alun Singaparna.

” Satpol PP harus gencar operasinya lah, jangan sampai nanti kalau ormas islam yang melakukan tindakan disebutnya radikal padahal ini jelas kemaksiatan didepan mesjid agung lagi kan memalukan ” timpal Rian Fauzi tokoh agama setempat. (Zz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *