News

Hujan Sebentar, Padalarang Diterjang Banjir Cileuncang

377
×

Hujan Sebentar, Padalarang Diterjang Banjir Cileuncang

Sebarkan artikel ini
Hujan Sebentar, Padalarang Diterjang Banjir Cileuncang

BANDUNG BARAT (CM)-Hanya hujan besar sekitar 10 menit saja, kawasan Padalarang dan Batujajar Kabupaten Bandung Barat (KBB) disergap banjir cileuncang. Tak hanya air menggenang semata kaki, banjir yang terjadi ini disertai arus yang kuat dan menghalangi jalan raya.

Pantauan di lapangan, hujan deras melanda pada Selasa (20/3/2018), sekitar pukul 17.30 Wib. Hujan hanya sebentar saja, sekitar 10 menit berlangsung. Namun dampaknya hungga berjam-jam.

Meski tergolong sebentar hujan, namun air akibat hujan ini membuat banyak pihak resah. Banjir cileuncang disertai arus yang kuat meluber ke jalan raya. Macet pun tak terhindarkan.

Di kawasan jalan Simpang Padalarang misalnya. Air selokan yang tersendat ditambah tumpukan pasir sisa pekerjaan proyek membuat genangan semakin menjadi. Kemacetan tidak terhindarkan mengular dimana-dimana.

Ironisnya, kondisi ini bukan kali pertama terjadi. Setiap kali hujan melanda, jalur perlintasan nasional di kawasan Cimareme-Padalarang-Cipatat menjadi langganan dari banjir cileuncang dan berdampak pada kemacetan.

Kenyataan ini disesalkan Direktur Center for Rurel Development and Social Studies (CERDASS) Lukman Hidayat menyesalkan. Kata dia, kawasan Padalarang sebagai wajah daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah mengidap cukup lama penyakit ini.

“Saya menyebutnya penyakit semrawut. Padahal Padalarang ini salah satu pintunya KBB,” ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telpon, Selasa (20/3/2018).

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada perkembangan daerah dan kawasan pedesaan ini mengaku cukup lama memantau kondisi Padalarang. Banjir cileuncang hingva berdampak pada kemacetan telah membuat masyarakat setemlat resah dan gelisah.

Dilanjutkan Lukman, Indeks kenyamanan dan kebahagiaan masyarakat akibat kondisi ini telah turun anjlok. Terutama pantauan dia, dalam satu dekade terakhir.

“Masalahnya di penataan wilayah. Hujan sebentar macet menggila. Saat jam sibuk pun sama,” katanya.

Ia menyebutkan, penataan kawasan Padalarang ini harus komprehensif dan massif. Kerjasama pemerintah dengan melibatkan semua stakeholdernya adalah pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

“Harus ada pemimpin berani dan visioner. Mengetahui permasalahan dan solusinya. Kalau dibiarkan lama, kondisi ini akan semakin mengkhawatirkan, kawasan pertokoan, pemukiman dan volume kendaraan setiap waktu terus bertambah,” bebernya. (Ginan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *