KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ratusan pemilik outlet tradisional melakukan aksi penolakan pembatasan registrasi kartu prabayar SIM Card di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya, Senin (19/03/2018).
Koordinator Aksi, Herman Syah (42) pemilik konter Nanda Cell, meminta agar DPRD dapat menyampaikan aspirasi pengusaha konter untuk disampaikan kepada pemerintah pusat. Mereka mengeluh soal pembatasan kartu registrasi NIK dan Kartu Keluarga yang hanya dibatasi 3 SIM card saja.
Menurutnya, pembatasan SIM Card akan berdampak pada operasional pelaku usaha konter.
“Meski dalam aksi ini menyita waktu, tenaga, dan kerugian material. Itu tidak masalah. Aksi ini merupakan jihad untuk mencari nafkah demi kesinambungan hidup keluarga,” terang Herman saat ditemui cakrawalamedia di halaman kantor DPRD Kota Tasikmalaya.
Keberadaan konter ini, lanjutnya, bukan menjadi beban negara, melainkan membantu negara dalam menciptakan lapangan kerja, yang saat ini angka pengangguran masih cukup tinggi.
Sementara, anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Ir.Tjahja Wandawa, merasakan apa yang telah disampaikan dalam aksi tersebut.
Ia berjanji permasalahan tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Pusat. (Edi Mulyana)
