PANGANDARAN (CM) – Jika melihat sekilas tidak akan ada yang menyangka jika gubuk reot yang nyaris ambruk di Dusun Karanggedang Rt 02/06 Desa Babakan, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran Jawa Barat ini ada penghuninya.
Saodah (75), janda dengan usia tak muda lagi, kini hidup sebatang kara di rumahnya yang pantas disebut gubuk yang hampir roboh. Rumah dengan berbahan kayu dan bilik ini tampak kumuh karena tidak terurus. Bagian atap berlubang-lubang, beberapa tiang penyangga sudah keropos, bahkan di bagian depan tiangnya sudah miring hendak roboh.
“Jika diterpa angin rumah ini bergoyang, saya sering ketakutan, takut roboh. Saya hanya bisa pasrah karena tidak mampu memperbaikinya,” ujar Saodah kepada cakrawalamedia,Rabu (24/01/2018).
Diakuinya, ia memiliki satu putri yang sudah berkeluarga yang kini tinggal bersama suaminya di Rajapolah Tasikmalaya.”Namun anak dan menantu juga dalam kondisi sakit. Makanya sudah hampir satu tahun ini mereka tidak bisa menjenguk saya,” katanya.
Saodah mengaku, sudah hampir satu bulan ini dirinya enggan menempati gubuk reot tersebut karena kondisinya yang sudah membahayakan. “Sejak ada gempa yang pertama saya sudah tidak berani menempati gubuk ini karena takut ambruk,” ungkapnya.
“Sejak pertama dibangun pada tahun 1990 hingga sekarang gubuk ini belum pernah diperbaiki. Apalagi dengan kondisi saya yang hanya seorang janda buat makan saja tidak mampu apalagi untuk perbaikan rumah,” papar Saodah seraya menyeka air mata yang meleleh di pipinya yang mulai keriput.
Sementara, Heri Apriadi, salah satu warga Desa Babakan merasa prihatin dengan kondisi Saodah yang tinggal sebatang kara di rumahnya yang tak layak huni.
Ia berharap ada dermawan yang mau membantu meringankan beban hidup Saodah.
”Lihat dari kondisinya saya merasa kasihan dan alhamdulillah setelah di upload via media sosial ada seorang dermawan yang peduli terhadap kondisi Nenek Saodah. Dermawan tersebut pun langsung inbok ke saya dan minta antar ke rumah Nenek Saodah,” papar Heri.
“Saat ini nenek saodah menumpang tidur di rumah tetangganya karena khawatir ambruk dan mengancam keselamatannya apabila ditempati. Bila ada dermawan yang hendak membantu perbaikan gubuk nenek Saodah bisa langsung datang ke alamat yang tercantum,” pungkasnya. (Andriansyah)