PANGANDARAN (CM) – Seorang wanita bernama Yanti (45) asal Dusun Cirateun Rt 04/03 Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terpaksa dikurung dalam sebuah rumah yang berada ditengah-tengah kebun oleh pihak keluarga lantaran menderita kelainan.
Berdasarkan Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Yanti menderita kelainan sejak masih remaja, Saat itu, orang tua Yanti membawanya kedokter di Yogyakarta. Namun, Karena faktor ekonomi akhirnya pihak keluarga tidak mampu lagi membawa Yanti untuk berobat. Jangankan untuk berobat, untuk kebutuhan makan sehari-hari saja keluarga kesulitan.
Juriah (60) Bibi Yanti, ketika ditemui cakrawalamedia, Jumat (05/01/2018) mengaku terpaksa mengurung keponakannya itu lantaran Yanti kerap mengamuk bila berada di luar rumah,” Selain kerap mengamuk, dia (Yanti) enggan memakai pakaian dan memilih telanjang jadi kami takut apabila Yanti di biarkan keluar rumah di jahili orang,” ungkapnya.
Kedua orang tua Yanti, kata Juriah, sudah meninggal dunia sejak dua tahun kebelakang. Kini, Yanti di urus oleh Saya dan Suami,” Selama ini kami berdua mengurus Yanti mulai dari makan,minum serta membersihkan kotorannya. Karena dia sudah buang air besar dan kecil ditempat. Akibatnya, kami pun hanya menyediakan kayu berukuran panjang untuk tempat dia tidur,” tuturnya dengan kedua kelopak matanya meneteskan air.
Juriah menyebutkan, Selama 9 tahun Yanti dan keluarga belum pernah mendapatkan bantuan dari program pemerintah. Untuk itu, dia sangat berharap pemerintah membantu kondisi keponakannya itu, termasuk pengobatan Yanti.
“Selama ini hanya ada pendataan saja. Soal bantuan, sampai sekarang belum pernah ada. Saya sangat berharap keponakan saya itu dapat disembuhkan,” harapnya.
Menurut Juriah, Keponakannya itu pernah kuliah di salah satu Universitas di Yogyakarta dan sempat kerja di sebuah Hotel,” Untuk penyebabnya saya juga tidak tahu pasti, karena dulu sewaktu masih ada kedua orang tuanya Yanti tinggal di Desa Pananjung dan sempat dikurung selama 4 tahun. Sedangkan di sini (Cirateun) sudah 5 tahun lebih,” papar Juriah.
” Sejak masih ada ibunya pernah mengajukan bantuan ke pihak pemerintahan desa, Namun hingga saat ini tidak ada respon sama sekali, bahkan banyak orang yang bilang sama saya agar melepaskan Yanti dan tidak mengurusnya. Kendati demikian, saya dan suami ihklas mengurus Yanti sampai akhir hayatnya,” pungkasnya. (Andriansyah)