KOTA TASIKMALAYA (CM) – Terkait pemberitaan kasus Ratu Paksi yang mulai menyudutkan salah satu security yang bekerja di toko itu, opini publik telah digiring kepada sikap security yang diduga telah melakukan penelanjangan dan pelecehan terhadap salah satu konsumen Ratu Paksi.
Melalui penelusuran yang panjang, akhirnya tim cakrawalamedia mencari titik terang permasalahan tersebut kepada pihak satpam. Kepenasaran kami terjawab sudah, satpam berinisial (Is) akhirnya angkat bicara soal kejadian sebenarnya.
“Begini Pak, pada saat itu sekitar jam 4 sore, saya habis melaksanakan solat Ashar. Kemudian dipanggil oleh Danru Satpam (Y) untuk memeriksa konsumen yang dicurigai telah melakukan pencurian karena katanya metal detektor berbunyi saat konsumen melewati pintu keluar. Karena itu perintah Danru, saya langsung pergi ke toilet. Pas sampai di toilet, terdengar ada dua orang yang sedang ngobrol. Setelah saya izin masuk, ternyata di dalam WC ada saudari Aq sedang diperiksa oleh teteh Tr, suvervisor,” paparnya.
Selanjutnya, setelah Is datang, pemeriksaan Aq diserahkan ke Is. “Setelah pemeriksaan diserahkan, saya tidak melakukan penelanjangan di sana. Saya meminta dengan minta maaf terlebih dahulu kepada Aq untuk diperiksa dan Aq pun mengiyakannya,” terangnya.
Karena rasa penasaran dan ingin memastikanya dengan jelas, kami meminta dengan baik kepada saudari Aq untuk diperiksa satu-persatu apa yang dipakai oleh Aq. Dan Aq pun mengiyakannya. Karena sesuai persetujuan korban, akhirnya kami membawa apa yang dipakai Aq untuk diperiksa ke metal detektor mulai dari baju, kerudung, dan celana panjang sampai sepatu Aq dibawa untuk diperiksa. Sementara itu, saudari Aq masih mengenakan pakaian dalam.
Aq tidak sendiri. Ia ditemani temannya menunggu di dalam toilet selama kurang lebih 20 menit. Dari hasil pemeriksaan, ternyata bunyi dari logam detektor tersebut berasal dari barcode yang ada di celana panjangnya yang original itu. Kemudian, barcode itu dipatahkan oleh Danru, hal itu semata karena kasihan sama korban agar tidak terjadi di tempat lainnya.
Setelah pemeriksaan selesai, Is mencoba menenangkan dan meyakinkan korban bahwa memang dia tidak mencuri dan berniat mengantar korban ke luar toko, walaupun korban menolak karena malu. “Setelah selesai, saya langsung mengantar korban ke pintu keluar walau sempat menolak, dan akhirnya dia mau diantar. Ia bersama temannya pergi untuk pulang,” ungkap Is.
Mengenai kedatangan orang tua korban ke Ratu Paksi, Is mengatakan dirinya tidak berada di tempat karena sudah pulang, dan hanya mendapat kabar dari rekan kerjanya bahwa orangtua korban datang ke toko untuk meminta penjelasan kepada pihak manajemen toko.
Sementara itu, manajer Ratu Paksi, Fitri, saat ditemui tim media mengiyakan ada proses pemeriksaan. “Iya ada pemeriksaan oleh security kami, itu atas inisiatif security sendiri,” tegas Fitri. (GIE)