BANDUNG BARAT (CAMEON) – Musim penghujan di akhir tahun 2017 ini, produksi ikan di Waduk Saguling mengalami penurunan hingga mencapai 15 ton setiap hari.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Undang Husni Thamrin, menyebutkan, penyebab penurunan produksi ikan itu karena faktor curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan kematian.
“Kematiannya rata-rata 5 persen. Selama kurun waktu terakhir ada sekitar 15 ton ikan mati,” ujarnya saat ditemui di Ngamprah, Jumat (22/12/2017).
Menurutnya, jika cuaca normal, produksi ikan di Saguling dengan kolam jaring apung (KJA) bisa menghasilkan kurang lebih 15 ton setiap harinya.
Ia menyebutkan produksi ikan di Saguling cukup tinggi dengan memiliki jumlah KJA 7.200 petak kolam. Semua itu dimiliki oleh 680 orang.
Ia mengkhawatirkan dengan kondisi saat ini. Pasalnya, berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca buruk ini akan terjadi hingga Februari 2018.
Untuk itu, ia mengimbau kepada para petani ikan jangan menebar benih terlalu banyak dulu karena dikhawatirkan kematian ikan akan terus bertambah.
Akibat produksi menurun, katanya, itu akan berdampak pada harga ikan yang dijual menjadi naik. Ia menjelaskan, pada saat kondisi normal, harga ikan mas dijual di tingkat produsen Rp.18 ribu/kg, namun saat ini Rp.22 ribu/kg. *