KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah, memberikan penghargaan Wali Kota Award dan uang pembinaan kepada kelurahan yang berprestasi.
Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Asep Ramdan, mengatakan, gerakan kelurahan sadar inflasi merupakan salah satu upaya BI untuk mengurangi kebergantungan rumah tangga terhadap pasar.
“Bank Indonesia melaksanakan kegiatan program pangan mandiri di seluruh kota/kabupaten se priangan timur guna memenuhi kebutuhan pangan dengan cara memanfaatkan lahan yang ada di pekarangan rumah,” ujarnya di Aula Bank Indonesia Jalan Sutisna Senjaya, Kamis (14/12/2017).
Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), BI dan Pemerintah Daerah menginisiasi program kelurahan sadar inflasi di 10 Kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya.
Tidak hanya itu, BI juga memberikan bantuan kepada 10 kelompok yang ditunjuk oleh setiap Kelurahan. Bantuan itu berupa screen house buat penyemaian cabai dan sejenis sayuran. Bahkan, sarana prasarana produksi polybag pupuk senilai Rp. 12.000.000.00. Selanjutnya, dibagikan kepada masyarakat untuk dikembangkan di masing-masing lahan pekarangan.
Sementara, Kepala Unit Pengembangan Ekonomi BI, Ranika Ayu, menyebutkan, pemenang Wali Kota Award tahun 2017 dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori PPL, kebun contoh, dan kelurahan terbaik.
Ia menyebutkan, pemenang kategori PPL, pertama dimenangkan oleh Kelurahan Indihiang, kedua Kelurahan Kahuripan, dan pemenang ketiga Kelurahan Mugarsari.
Pemenang kategori kebun contoh terbaik, juara pertama dimenangkan oleh Kelurahan Kahuripan, kedua Kelurahan Cigantang, dan ketiga Kelurahan Cipedes.
Sementara, pemenang kategori kelurahan terbaik, juara pertama dimenangkan oleh Kelurahan Cigantang, kedua Kelurahan Indihiang, dan juara ketiga Kelurahan Singkup.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, memberikan apresiasi penuh kepada Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya atas terselenggaranya kegiatan ini.
Menurutnya, program kelurahan sadar inflasi ini wajib dilanjutkan dan dilaksanakan kembali karena dapat menurunkan inflasi harga.
“Tahun 2018, saya sudah menganggarkan untuk program kelurahan sadar inflasi, namun penganggarannya kita lakukan secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang ada,” paparnya.
Ia menambahkan, progran ini tidak hanya diterapkan di beberapa kelurahan saja, tetapi semua kelurahan harus menerapkannya.
“Jangan menganggap remeh masalah kenaikan inflasi. Lurah dan Camat, serta semua pihak harus tahu seperti apa bahayanya inflasi. Tidak jauh seperti bahaya narkoba. Inflasi juga sama dapat menggerogoti terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti halnya tingginya angka kemiskinan,” tuturnya.
Untuk itu, ia mengajak untuk membangun sinergitas dengan semua pihak baik dengan PLN, PT. Pertamina Persero maupun dengan yang lainnya agar inflasi tidak mengalami kenaikan. (Edi Mulyana)