News

Karyawan Garment di Sukabumi Meninggal, Diduga PT Yongjin Abaikan SOP

964
×

Karyawan Garment di Sukabumi Meninggal, Diduga PT Yongjin Abaikan SOP

Sebarkan artikel ini

SUKABUMI (CAMEON) – PT Yongjin Java Suka Garment yang beralamat di Kampung Pajagan, Desa Benda Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi sempat terjadi kegaduhan di kalangan karyawan. Pasalnya, salah seorang karyawan berinisial IA meninggal dunia di Klinik 24 jam, tepatnya di Caringin Kabupaten Bogor.

Hal tersebut dikatakan salah seorang karyawan yang menjabat sebagai Supervisor, Ida Kiki menerangkan kronologis kematian IA.” Sebelumnya, korban sempat masuk kerja dulu.Namun ditengah jam kerja korban merasakan sakit di bagian dada,” terangnya kepada CAMEON, Selasa (14/11/2017).

Karena tahu temannya itu sakit, kata Ida, korban pun langsung di pijit dan dikerokin oleh temannya yang kemudian korban di bawa ke klinik PMC yang ada diperusahaan, ” Ketika dilakukan pemeriksaan oleh pihak perawat PMC, korban dinyatakan sehat, setelah itu korban disuruh pulang dan diantar sampai jalan depan pabrik oleh seorang satpam hingga naik angkutan umum,” tambahnya.

” Saat dalam perjalanan IA tak sadarkan diri di dalam angkutan umum, Ironisnya tanpa di dampingi dari perwakilan pihak perusahaan,” keluh Ida.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Komite Advokasi Pekerja Indonesia, Buchori menyesalkan bahwa pihak PT Yongjin mengabaikan Standar Operasional Prosedur (SOP),” PT Yongjin kurang profesional menangani tentang kesehatan karyawannya. Seharusnya, ketika mengetahui orang sakit apalagi sampai pingsan harus didampingi pihak perusahaan dan juga harus menjamin keselamatan serta kesehatan pekerjanya,” sesal Buchori.

” Pekerja merupakan aset perusahaan dan bukan alat produksi saja. Dan kami harapkan hal seperti ini tidak terjadi lagi,” harapnya dengan nada tegas.

Sementara itu, Pihak HRD PT. Yongjin, Irawan membantah pihaknya mengabaikan SOP, ” Pihak klinik kesehatan di dalam yongjin sudah memenuhi SOP, apalagi untuk jaminan kesehatan karyawan,” ucapnya.

” Adapun fasilitas seperti mobil untuk kesehatan sudah tersedia diperusahaan ini,” imbuh irwan.

Saat dipertanyakan hasil Diagnosa IA waktu pemeriksaan di Klinik PMC, pihak klinik maupun Perusahaan enggan berkomentar dengan alasan
petugas yang menangani waktu itu tidak masuk, dan digantikan dengan perawat lain. (Hadi Suwardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *