TASIKMALAYA (CAMEON) – Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, menetapkan daerah yang dipimpinnya siaga bencana longsor. Sampai 12 Oktober 2017, telah terjadi 75 kali bencana di 75 titik yang tersebar di 40 desa di 16 kecamatan.
Dari 75 tempat kejadian musibah itu, sebanyak 71 titik mengalami longsor atau pergeseran tanah, seperti di Kecamatan Salawu, Cigalontang, Taraju, Puspahiang, Sodonghilir, Pagerageung, Karangnunggal, Culamega, Cibalong, Bantarkalong, Cikalong, Manonjaya dan lainnya.
Bencana longsor tersebut berdampak pada 303 rumah penduduk dengan kategori rusak berat, sedang, dan ringan. Juga merusak tiga fasilitas peribadatan, 21 jalan, 2 irigasi, 1 jembatan, 1 Posyandu, 1 sekolah, dan dua orang meninggal dunia.
Bupati mengatakan, Oktober ini merupakan bulan pancaroba dengan cuaca yang sangat ekstrim dan curah hujan yang cukup tinggi. Bencana banjir dan longsor tak bisa dihindari, sehingga menyebabkan sejumlah kerugian serta sangat mengganggu hidup dan kehidupan masyarakat.
“Oleh karena itu, pada apel siaga bencana ini, kami menetapkan status siaga darurat bencana banjir longsor Kabupaten Tasikmalaya,” tutur Uu saat memimpin apel di lantai dasar Setda, Senin (16/10/2017). (sep)