News

Inilah Perintah Danramil , Saat Mengetahui Tanah Bergeser dan Retak Sejauh 200 Meter

169
×

Inilah Perintah Danramil , Saat Mengetahui Tanah Bergeser dan Retak Sejauh 200 Meter

Sebarkan artikel ini
Anggota TNI dari Koramil Salawu dan BPBD tengah memantau situasi dilapangan pasca evakuasi sejumlah warga yang rumahnya terkena dampak retakan tanah di Kampung Sundawenang Kec Salawu Kab Tasikmalaya.

TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Intensitas curah hujan yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir ini, tak hanya mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah tempat di wilayah Jawa Barat namun juga membuat pergeseran tanah di perbukitan yang mengancam bencana longsor.

Seperti yang terjadi di Dusun Caringin Cisurian Desa Kutawaringin Kec Salawu B Tasikmaya yang mengalami retak tanah sepanjang kurang lebih 1 KM, pada hari Selasa ( 10/10 ) sekira pukul 17.30 wib.

Segera setelah mendapatkan laporan dari warga sejumlah anggota TNI dari Koramil Salawu , Relaawn BPBD dan perangkat desa setempat langsung mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman atau ke rumah saudara mereka yang kondisinya relatif ljauh dari TKP.

” Saya langsung perintahkan babinsa bersama aparat terkait untuk melakukan proses evakuasi warga, mengingat kondisi tanah sangat labil dan cukup berbahaya, sementara kami evakuasi ke tempat aman dulu hingga nanti ada perintah selanjitnya ” ujar Kapten Czi Dodi Danramil Salawu.

Dari pantauan kami sedikitnya ada 4 rumah yang mengalami retakan hingga ke pondasi dan bangunan rumah mereka, dan 12 rumah milik warga terancam tergerus longsor jika retakan tanah ini melebar terus.

Sementara menurut kajian peneliti geologi ITB yang pernah melakukan survey di sepanjang titik di kecamatan salawu ini, seperti yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kab Tasikmalaya E Z Alfian hampir seluruh daerah di kecamatan salawu ini adalah zona merah bahaya longsor.

Ditemui usai menengok kesiapan anggota BPBD di lokasi longsor cigalontang, Selasa ( 10/10) Alfian sempat mengutarakan kebingunganya jika masayarakat memeinta relokasi ke tempat yang aman.

” Kajian dari geologistnya seperti itu, hampir semua spot di salawu itu adalah daerah merah artinya daerah yang cukup berbahaya bagi bencana longsor, sementara mau tidak mau kami harus mengevakuasi mereka dan tentu saja merelokasikan merrka agar tidak ditempat yang berbahaya lagi tapi kemana ? ” ungkapnya.

Data yang kami terima dari BPBD Kab Tasikmalaya hingga saat ini tercatat sedikitnya 54 laporan potensi bencana yang meneyebar di beberapa titik di setiap kecamatan di Tasikmalaya.

” Untuk itulah kami berharap instansi terkait dan relawan bencana selau siaga jika ada laporan dari masyarakat terkait bencana alam baik longsor banjir dll ” pungkas Alfian. ( dzm )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *