News

Peternak Ayam Hias: Hatur Nuhun Kang Yayat

623
×

Peternak Ayam Hias: Hatur Nuhun Kang Yayat

Sebarkan artikel ini
Peternak Ayam Hias: Hatur Nuhun Kang Yayat
Wakil Bupati Bandung Barat, Yayat T Soemitra bersama salah satu peternak ayam hias, Dadang Hermawan

BANDUNG BARAT (CAMEON)-Pegiat kelompok ternak ayam hias (Kelayas) Dadang Hermawan di Kampung Cicadas RT 001 RW 008 Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengapresiasi kunjungan Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra, pekan kemarin.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kang Yayat yang sudah mampir ke kandang kami, meskipun bau namun Kang Yayat mau datang ke sini,” kata Dadang.

Dalam kunjungan tersebut, Kang Yayat datang secara mendadak. Dia bersilaturahmi dengan para pegiat ayam hias dan masyarakat setempat. Tanpa sungkan, orang nomor dua di KBB itu menghabiskan waktu di kandang ayam.

“Tidak menyangka Kang Yayat mau datang. Mendadak. Kunjungan ini sangat berarti untuk pengembangan ayam hias yang ada di KBB,” harapnya.

Dadang bercerita, dirinya dalam beberapa tahun ini sudah membudidayakan ayam hias. Hasilnya sudah dapat dirasakan. Ia sudah menjual beberapa jenis ayam hias ke berbagai daerah bahkan ke negara kluar seperti Jepang.

Di kandang ayamnya, ada belasan jenis ayam hias. Beraneka ragam bentuk dan asalnya. Ada asli Indonesia, ada pula ayam khas beberapa negara luar.

Ia memperlihatkan beberapa jenis ayam khas Indonesia seperti pelung dan cemani. Ia juga memiliki koleksi ayam yang memiliki bulu yang menyerupai kapas. Namanya memang ayam kapas, bulu-bulunya seperti kapas. Terhampar dari ujung jawer, buntut hingga kaki. Jika dilihat dari kejauhan, seperti banyak kapas menempel disekujur tubuh ayam.

Ayam kapas yang Dadang tunjukan berwarna putih. Sebenarnya, kata dia, selain putih masih banyak varian warna lain seperti hitam. Semakin unik jika dikawinkan kapas putih dan hitam, akan timbul warna lain yang tentu akan semakin mempesona bagi yang melihatnya.

Ayam pula batik. Bentuknya seperti ayam normal, hanya jambul dan bulunya bermotif batik. Ayam batik yang dia perlihatkan coraknya kecoklatan, kata dia, jenis batik Kanada.

Ayam jenis lain yang memikat, yaitu ayam mutiara yang bulu-bulunya bermotif seperti butiran mutiara berwarna kebiruan. Ada pula Black Poland atau ayam poland. Entah berasal dari negara Polandia atau bukan, yang pasti ayam ini berbulu lebat dibagian kepala hingga ke pelatuk.

Kata dia, ayam poland terkenal karena kecantikannya. Jambulnya yang memiliki aneka motif dan warna kerap dilombakan diberbagai event. Sayangnya, di KBB belum pernah ada event dibidang perayaman hias.

Dari ayam poland, Dadang banyak menunjukan jenis-jenis ayam berasal dari negara luar. Ada ayam yang berjambul seperti mahkota, ada ayam dari Jepang yang bentuknya kecil namun tidak sepert ayam kate dan ada pula ayam dari Malaysia yang bentuknya lebih kecil dari ayam kampung.

Lebih jauh dia mengungkapkan, prospek bisnis ayam hias sangatlah potensial. Boleh dikata, ayam hias tidak akan kehilangan pasar. Pecinta ayam hias akan memburu jika kita memiliki ayam hias yang baik, sehat dan terawat.

Kini, komunitas ayam hias tumbuh subur. Bahkan komunitas terbangun bukan hanya dari ayam hiasnya saja, tetapi dari jenis ayam. Seperti komunitas peternak ayam pelung dan cemani. “Ayam-ayam hias ini juga suka dilombakan, sayangnya di KBB belum ada lombanya,” ujarnya.

Dadang pernah menyampaikan kepada dinas terkait mengenai usulan diadakannya lomba ayam hias. Sayangnya, aspirasi dari komunitasnya tidak diprogress serius. “Semoga nanti ada lombanya. Pembudidaya ayam hias juga bisa dibina oleh pemerintah,” harap Dadang.

Ditempat sama, Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra mengatakan, pihaknya siap mendorong pengembangan budidaya dan peternakan ayam hias yang ada di wilayahnya. Potensi ayam unik ini diyakini akan menjadi solusi alternatif meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Saya silaturahmi dengan Kang Dadang beserta Pegiat kelompok ternak ayam hias (Kelayas). Luar biasa potensi ayam hias ini,” kata pria yang karib disapa Kang Yayat, di Ngamprah, Senin (9/10/2017)).

Ia mengaku terpesona dengan berbagai ayam hias yang dikelola oleh Kelayas ini. Komunitas ini telah membuktikan hobi beternak ayam hias menjadi ladang pencaharian yang menguntungkan.

“Saya mengapresiasi kemandirian peternak ayam hias yang sudah bertransaksi hingga ke mencanegara. Kang Dadang ini salah satunya,” ujarnya.

Ia menyebutkan Dadang Hermawan dan para peternak hebat yang tergabung dalam Kelayas, di Kampung Cicadas RT 001 RW 008 Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor. Mereka, kata dia, memliki potensi unggul dalam menciptakan peluang usaha. “Bisa menjadi pengembangan perekonomian bagi masyarakat KBB,” kata Kang Yayat. (Lia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *