TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Maraknya muncul neo komunis yang dilawan dengan merebaknya program nobar film G 30 S PKI, kini kian ramai menjadi perbincangan publik, karena walau bagaimanapun sebagian besar rakyat indonesia menginginkan nilai sejarah tentang PKI adalah hal yang benar adanya.
Inilah yang mendorong dua tokoh ulama muda di Kota Tasikmalaya yang terus intensif menggaungkan bahaya laten komunis yang keberadaanya sudah mulai bisa dirasakan.
Ust. Hilmi Afwan hilmawan ketua umum AlMumtaz yang merupakan organisasi dakwah di Kota Tasikmalaya, usai mengikuti tahrib Muharam 1439 H yang diikuti oleh ratusan umat islam dari berbagai ormas islam di Kota Tasikmalaya Kamis ( 28/09) ini menegaskan bahwa faham komunis yang tidak bertuhan inilah yang harus menjadi perhatian umat islam.
” Jadi jika ada orang atau lembaga apapun yang menginginkan komunis dilegalkan lagi maka dia akan berhadapan dengan umat islam dan rakyat indonesia yang bertuhan, karena jelas mereka tak bertuhan semntara pancasila sila pertama adalah ketuhanan yang maha esa ” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan ketua DPW FPI Kota Tasikmalaya Ust Mohammad Yanyan Al Bayani yang lebih menekankan agar pemerintah harus peka dengan keadaan negara saat ini.
” Pemerintah harusnga peka bahwa neo komunis sudah mulai berkembang embrionya sudah menjalqr dimana mana, perintah gebuk PKI harusnya sudah dilakukan tapi nyatanya hanya isapan jempol belaka ”
” Demi Allah kami umat islam akan terus berjihad bersama Aparatur pemerintah yang masih konsisten terhadap bahaya PKI ini walau harus jiwa dan darah kami yang mnjadi taruhanya ” ungkap ust Yanyan. ( dzm )
