CIMAHI (CAMEON) – Pemerintah Kota Cimahi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat menginisiasi Deklarasi Damai Lintas Agama di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Jalan Dra Djulaeha Kamirta, Selasa (19/9/2017).
Acara yang dihadiri tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Cimahi Sudiarto, Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, Kepala Kejari Cimahi Harjo, Kasdim 0609/Kab Bandung Mayor Inf Dedi Bermana Roza dan perwakilan legislatif serta para pengurus organsisasi keagamaan di Cimahi.
Dalam sambutannya, Sudiarto mengatakan, acara ini harus menjadi perekat persatuan dan kesatuan di Indonesia khususnya Kota Cimahi. Sebagai anak bangsa, kata dia, tentu harus ikut berperan dalam menjaga bhineka tunggal ika.
“Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dapat kita amalkan melalui hubungan yang harmonis antar umat beragama. Toleransi antar umat beragama harus kita junjung tinggi. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang lainnya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menghormati keragaman suku dan agama,” katanya, saat membuka deklarasi.
Usai deklarasi, acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman para pengurus FKUB, para tokoh agama dan disaksikan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Cimahi.
Sudiarto melanjutkan, sudah seharusnya para anak bangsa menjaga persatuan. Tidak saling mengejek dan menjelek-jelekkan salah satu suku dan agama lain serta menghargai pendapat yang berbeda-beda.
Ia menegaskan, perbedaan bukanlah merupakan kendala. Perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita. Perbedaan dapat kita satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan, seperti yang dilakukan oleh para pejuang kita dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
“Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam, perbedaan yang ada, perlu kita hargai, agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan akan menciptakan kerukunan hidup, mempererat hubungan kekeluargaan, dan memperkokoh rasa cinta tanah air,” tutur Sudiarto
Sudiarto mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Cimahi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dengan ikut berpartisipasi mewujudkan kondisi yang kondusif di dalam masyarakat yang dinamis dan beraneka ragam adat, budaya, dan agamanya.
“Seluruh aparatur pemerintah Kota Cimahi, para camat, para lurah dan dari forkopimda Kota Cimahi, untuk berupaya mempererat tali silaturahmi dengan tokoh-tokoh agama, pemuka-pemuka masyarakat dan para sesepuh agar dapat berdiskusi mencari solusi terhadap kondisi yang menghangat terkait isu sara. Sehingga masalah tersebut tidak berimbas kepada masyarakat Kota Cimahi dan berlarut-larut menimbulkan kondisi yang tidak kondusif,” bebernya. (Agus)