TEXAS (CAMEON) – Pembunuhan terhadap seorang pemain softball berusia 14 tahun, Kaytlynn Cargill, Bedford, Texas, akhirnya terungkap. Sebelumnya, gadis malang ini dinyatakan hilang saat mengajak jalan anjingnya di dekat apartemen orangtuanya di Bedford, Texas, Senin (19/6/2017).
Sebelum terungkap pelakunya, jasad korban terlebih dahulu ditemukan di tempat pembuangan sampah. Dugaan korban tewas setelah di palu remaja pengedar ganja.
Pelaku palu berdarah ini, adalah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun. Pihak berwenang di Bedford mengeluarkan dokumen pengadilan yang menunjukkan, remaja tersebut ditahan dengan obligasi $ 250.000 setelah dia ditangkap di O.D. Sekolah Tinggi Wyatt di Fort Worth, Jumat (1/9/2017),
Dalam surat perintah penahanan diketahui Cargill dan dugaan pembunuhannya terlibat dalam transaksi narkoba, lapor televisi NBC 5.
Penyelidik menemukan pesan teks tersebut, Cargill berusaha untuk mendapatkan ganja dari remaja pada saat dia menghilang.
Cargill pergi ke apartemen remaja, di mana dia diduga dibunuh dengan palu. Penyidik forensik menemukan titik darah di dalam apartemen dan palu tersebut. Hasil tes DNA, menunjukkan bahwa darah Cargill ada di palu.
“Anggota Departemen Kepolisian Bedford telah bertemu dan memberi tahu keluarga Kaytlynn mengenai penahanan remaja tersebut,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pelaku kini sudah dibawa ke Fasilitas Penahanan Remaja Tarrant County di Fort Worth.
Sebelum kasus ini terungkap, Kepala polisi Bedford, Jeff Gibson menjelaskan, petugas dipanggil ke kediaman Cargill sekitar pukul 08.15 di Oak Creek Apartments di Bedford selatan, Senin (19/6/2017). Anggota keluarga melaporkan, Cargill meninggalkan rumah dengan berjalan bersama anjing dan mereka tidak pernah kembali.
Petugas selanjutnya membuat laporan hilang untuk remaja tersebut, dan memasukkan namanya ke database lokal dan nasional sebagai anak yang hilang. Namun Polisi tidak mengeluarkan Amber (America’s Missing Broadcast Emergency Response) Alert tidak dikeluarkan.
“Pada titik ini, tidak ada informasi yang membuat kami percaya, Cargill telah diculik,” katanya.
Sepanjang malam, petugas mengikuti petunjuk yang diberikan oleh anggota keluarga Cargill. Namun tidak ada petunjuk terkait hilangnya korban.
Keesokan harinya, pihak berwenang menggeledah kompleks dan sekitarnya. Bahkan polisi mengeluarkan peringatan anak yang hilang, yang mengirim panggilan telepon otomatis ke penduduk Bedford, dan memasang buletin ke situs media sosial mereka.
Gibson sendiri menjelaskan mengapa polisi tidak mengaktifkan Peringatan Amber. “Jawabannya sederhana, dimana ada kriteria khusus yang harus diikuti petugas penegak hukum dalam hal memulai Peringatan Amber,” katanya.
Saat polisi melanjutkan pencarian Cargill, pihak berwenang menerima telepon dari polisi Arlington pada Rabu sore ada mayat ditemukan oleh seorang karyawan di tempat pembuangan sampah yang terletak sekitar lima mil dari rumah Cargill. Keesokan harinya, tubuh itu diidentifikasi sebagai Cargill. Namun penyebab kematian belum ditentukan.
Untuk mengungkap kasus ini, polisi menyelidiki lingkungan remaja dan selebaran dipasang di sekitar kota. Menurut selebaran tersebut, seorang teman mengatakan, dia melihat Cargill mengikat tali anjingnya ke pagar dan meminta teman untuk melihat anjingnya. Namun sejak itu dia tidak pernah kembali.
“Saya tidak mendengar teriakan apa pun, dan itu terjadi tepat di belakang balkon saya,” kata tetangga Zach McDaniel.
Kamis malam, lebih dari 100 teman dan teman sekelas berkumpul di SMP Pusat, di mana dia adalah siswa kelas tujuh. Teman-teman mengatakan dia adalah remaja muda yang bersemangat yang mencintai band.
Pihak berwenang telah meminta informasi yang berkaitan dengan kematian Cargill untuk menghubungi Departemen Kepolisian Bedford di 817-952-2440 atau menghubungi Petugas Tindak Pidana Tarrant di 817-469-TIPS.
