TASIKMALAYA (CAMEON) – Meski hanya berjumlah belasan orang saja, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Indomesia atau HMI Tasikmalaya menggelar unjuk rasa di depan kantor Bupati dan Kantor DPRD Kab Tasikmalaya, Kamis (10/08/2017).
Mereka menanyakan transparansi pembelian kendaraan dinas kepala desa sebanyak 351 unit dengan total anggaran mencapai 49 miliar. Dengan harga per unit kendaraan sebesar 120 juta, mahasiswa mempermasalahkan komisi, serta rabat atau potongan harga yang sejatinya masuk ke kas daerah .
“Bisa Anda bayangkan total kendaraan sebanyak 351 unit dengan harga 120 juta. Jika komisi ataupun apapun namanya itu dipotong 10 persen dari harga jual kalikan 351 berapa ratus juta yang harusnya masuk ke kas daerah, lah ini kan raib menguap entah kemana,” jelas Korlap aksi Fikri Zulfikar.
Selain itu masih menurut fikri bahwa sejatinya anggaran sebanyak itu lebih baik diposkan untuk perbaikan infrastruktur di desa-desa yang hingga saat ini masih sangat memerlukan perhatian pemerintah.
“Jika Anda ke wilayah sodong hilir, Bojong Gambir dan ke pelosok lainnya, Anda pasti akan menemukan jalan yang sudah sangat rusak, kenapa yang urgensi seperti itu tidak diperhatikan oleh Bupati,” tambahnya.
Sementara, Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, dalam satu kesempatan sempat menyampaikan kepada media bahwa dirinya adalah pejabat publik yang harus menerima aspirasi dari siapapun.
“Intinya bukan hanya suara masyarakat yang kami akomodir, perangkat desa pun kita akomodasi dengan Mobil dinas sebagai wujud pemerataan keadilan, dengan harapan lebih baik lagi kinerjanya,” terang Uu. (dzm)
“





