News

Manfaatkan Bahan Baku Tradisional, Gema Madani Bungursari Produksi Anyaman Bambu

217
×

Manfaatkan Bahan Baku Tradisional, Gema Madani Bungursari Produksi Anyaman Bambu

Sebarkan artikel ini
Manfaatkan Bahan Baku Tradisional, Gema Madani Bungursari Produksi Anyaman Bambu

KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Tim Pelaksanaan Kegiatan (TPK) Gema Madani Bidang Sosial menggelar pelatihan pembuatan anyaman satu set kursi berbahan bambu dan rotan di halaman Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Minggu (6/8/2017).

Ketua pelaksana TPK, Buniyani Miftah, menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya bidang sosial untuk meningkatkan pengetahuan dan sumber daya masyarakat dalam memanfaatkan bahan baku tradisional.

“Pohon bambu dan rotan itu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan juga banyak sekali manfaatnya,” ujarnya.

Ia pun menyebutkan bahwa bahan baku itu bisa dibuat berbagai jenis kursi, meja, lemari, rak sandal, rak piring, bangunan rumah, saung lesehan, dekorasi, dan perabotan rumah tangga lainnya.

Sementara itu, menurut Buniyani, Bungursari dulunya memiliki sejarah sebagai pengrajin anyaman bambu, seperti aseupan kipas, tolombong, nyiru, Sair, korang, namun sekarang ini sudah hampir punah tergerus pergeseran jaman.

Koordinator Bidang Sosial Tingkat Kota, Rasidin, menyebutkan, anyaman bambu merupakan seni tradisional zaman dahulu yang banyak diminati oleh masyarakat.

“Kami percaya bahwa di Kecamatan Bungursari masih banyak masyarakat yang memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi yang dihasilkan dari kekayaan alam,” katanya.

Ia mengajak untuk menggali kembali potensi yang ada agar produk industri anyaman tradisional bambu ini kembali berjaya seperti dulu.

Dalam kesempatan yang sama, Dadan Iskandar, yang mewakili Bidang Industri dan Perdagangan, mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi tidak dipungkiri saat ini produk industri tradisional hampir terkikis.

Namun, katanya, perkembangan teknologi ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pengrajin anyaman saat ini dan bisa dijadikan media pemasaran produk unggulan khas Bungursari.

Ia menyarankan perlu adanya peningkatan kualitas produk sehingga produk kita memiliki nilai jual yang tinggi.

“Rencananya ke depan para peserta pengrajin tradisional ini akan dijadikan pengrajin binaan Dinas Koperindag,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *