CIMAHI (CAMEON) – Perayaan peringatan hari kemerdekaan Indonesia tinggal sebentar lagi. Beberapa tempat sudah mulai memasang berbagai atribut kemerdekaan. Mulai dari bendera atau ornamen untuk mengenang jasa pahlawan Indonesia.
Biasanya, masyarakat seringkali mengadakan berbagai perlombaan. Seperti tarik tambang, lomba menghias tumpeng atau lainnya. Kali ini, Pemerintah Kota Cimahi turut serta untuk peringatan tersebut.
Akan tetapi, perayaan tersebut syarat akan kreatifitas. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Huzen Rahmadi, pihaknya akan mengumpulkan penjual nasi goreng se-Kota Cimahi.
“Ditotal, saat ini penjual nasi goreng sudah mencapai 311 jongko. Nantinya, para penjual harus menyajikan nasi goreng,” kata Huzen kepada CAMEON, Selasa (1/8/2017).
Nantinya, para peserta harus membuat nasi goreng dengan bahan dasar beras singkong (rasi). Pihaknya, akan menggunakan angka kramat yaitu 72. “Mungkin para pedagang nasi goreng ini akan menyajikan 720 porsi nasi goreng,” imbuhnya.
Alasan utama menggunakan rasi adalah bahan pokok alternatif tersebut merupakan ciri khas Kota Cimahi. Sehingga, pada perayaan nanti harus menjadi ikon Kota Cimahi.
Diakui olehnya, kegiatan tersebut salah satu cara untuk menggalangkan kampanye one day no rice. Saat ini, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai cara agar kampanye tersebut berhasil.
“Kami juga sedang melakukan penyempurnaan agar rasi ini mirip seperti beras asli. Saat ini, bentuk rasi masih banyak kekurangan. Sehingga, perlu disempurnakan,” jelasnya.
Ditargetkan, penyempurnaan rasi akan selesai pada dua bulan ke depan. Begitu juga, pihaknya akan menyempurnakan rasa dari rasi. Saat ini, rasa singkong masih sangat dominan. Hal tersebut juga membuat beberapa kalangan enggan berpindah.
“Walaupun begitu, rasi yang diproduksi warga Kampung Cireunde sudah banyak yang mencari. Bahkan, pada lebaran kemarin sudah menjadi buah tangan,” ucapnya. (Putri)