KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Kelangkaan dan mahalnya harga gas LPG 3 Kg di pengecer tidak mendapatkan solusi dari pihak Hiswana Migas, Pertamina, dan Bidang Ekonomi Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Hal ini diungkapkan salah satu Warga Perum Tamansari Indah, Asep Achmadi (47), RT 02/011 Kelurahan Karsamenak Kecamatan Kawalu. Harga LPG 3 Kg dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan, padahal Harga Eceran Terendah (HET) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah di pangkalan Rp 16.000/tabung.
“Faktanya harga LPG 3 Kg dari pangkalan ke pengecer yang diantar Rp.17.000 sampai 19.000, sementara pengecer menjual ke konsumen Rp.22.000 hingga 25.000 per tabungnya,” katanya.
Seharusnya, lanjut Asep, pemerintah beserta pihak-pihak yang terkait membuat regulasi harga LPG 3 kg sampai ke pengecer, sehingga konsumen tidak merasa kemahalan.
Di tempat yang berbeda, Ketua Hiswana Migas, Sigit Wahyu Nandika, mengatakan, regulasi pengaturan harga di pengecer warungan itu bukan tanggung jawab kami. “Silakan itu bisa ditanyakan pada bagian ekonomi,” ujarnya saat ditemui usai rapat pembahasan LPG 3 Kg di Ruang Rapat Balekota Tasikmalaya, Kamis (13/7/2017).
Ia mengingatkan pada pihak pangkalan jangan sekali-kali menjual LPG 3 Kg di atas Rp.16.000, jika lebih ada sangsinya.
Sales Executive Elpiji PT. Pertamina, Andrew Wisnuwardhana, menambahkan, sanksi bagi pelanggar terbagi menjadi tiga tahapan. Pertama, teguran secara lisan, kedua peringatan secara tertulis dan yang terakhir dikenakan scorsing bagi pangkalan yang nakal.
Ia menyarankan pada konsumen untuk membeli LPG 3 Kg langsung ke pangkalan agar harganya Rp.16.000, dan bisa dinikmati langsung oleh konsumen. (Edi Mulyana)
