KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Koperasi Simpenan Pamengket Banda (SPB) alias Simpanan Pengikat Harta merupakan salah satu koperasi pejuang yang telah megukir sejarah di Indonesia.
Setelah bangsa Indonesia merdeka, gerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya, yakni tanggal 12 Juli 1947. Hari itu kemudian ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Empat belas tahun sebelum kongres koperasi dilaksanakan, Koperasi SPB sudah berdiri sejak tahun 1933 hingga sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Ketua Koperasi SPB, H Abzad Kadar, mengatakan, sudah 84 tahun lamanya Koperasi SPB berdiri dan sampai sekarang masih berdiri kokoh. Itu semua tidak terlepas dari kesetiaan para anggota dan kerja keras semua pengurus koperasi.
“Selama perjalanan itu, Koperasi SPB mengalami pasang surut, namun Alhamdulillah sampai sekarang masih berdiri dan tidak pernah meninggalkan hak anggota dan kewajiban RAT,” paparnya saat ditemui usai memperingati Hari Ulang Tahun Koperasi ke-70 di Kantor Koperasi SPB Jalan R Ikik Wiradikarta Kota Tasikmalaya, Rabu (12/7/2017).
Walaupun belum maksimal, katanya, pemberian sisa hasil usaha (SHU) untuk anggota juga terus diberikan kepada 2.476 anggota Koperasi SPB.
Menurut Abzad, dana yang bergulir di Koperasi SPB hingga RAT 2017 sebesar 14 miliar lebih.
Ia berharap di hari ulang tahun ini, Koperasi SPB mendapat perhatian dan sokongan dana, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun dari Pusat.
“Jujur saja, selama 84 tahun baru satu kali Koperasi SPB mendapat sokongan dana sebesar 1 miliar dari kementerian untuk agribisnis, sementara dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah belum pernah,” pungkasnya. (Edi Mulyana)