News

Dua Balon Bupati PDI Perjuangan Kembalikan Formulir

190
×

Dua Balon Bupati PDI Perjuangan Kembalikan Formulir

Sebarkan artikel ini
Dua Balon Bupati PDI Perjuangan Kembalikan Formulir

BANDUNG BARAT (CAMEON) – Ada hal yang berbeda di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Bandung Barat. Terlihat arak-arakan kesenian sunda yang mengiring pengembalian formulir calon Bupati dari PDI Perjuangan, Elin Suherliah.

Arak-arakan itu dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Lebih dari 20 mobil dari para pendukung mengantarkan secara moral kepada Elin Suherliah. Mulai dari Muslimat NU, organisasi masyarakat (Ormas) dan organisasi kepemudaan.

Bahkan, Elin Suherliah didampingi juga oleh suami tercinta, Abubakar. Terlihat Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bandung Barat, Lili Supriatna, yang menyatakan dukungannya untuk Elin Suherliah.

Terpantau, beberapa orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Bandung Barat yang mendukung. Selain Elin, terlihat juga Udis Supriatna yang ikut mengembalikan formulir pendaftaran.

Menurut Elin Suherliah, dirinya mendapatkan dukungan dari 720 organisasi. Lalu, pihaknya juga mendapatan dukungan seluruh dukungan Pengurus Anak Cabang (PAC) Bandung Barat. Serta, mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

“Persoalan dukungan melihat fakta aktual saja. Kita telah mendapat dukungan beserta dukungan ranting,” ungkap Elin ketika Presskon, Sabtu (3/6/2017).

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya masih belum menyebutkan pasangan wakil. Hal itu diserahkan kembali ke pihak pusat.

Pihaknya juga berkomitmen untuk tetap berada di PDI Perjuangan, apabila tidak terpilih oleh pusat sebagai calon Bupati Bandung Barat. “Saya tidak mempunyai niatan mencalonkan diri ke partai lain, seandainya saya tidak terpilih,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menepis anggapan mendapatkan rekomendasi pusat. Lebih jauh, motivasi untuk mencalonkan diri yaitu ingin membangun masyarakat Bandung Barat lebih baik lagi.

Diakui olehnya, pembangunan yang telah dilakukan masih belum cukup. Ada hal yang harus dilanjutkan. Sehingga, pihaknya berkeyakinan untuk mencalonkan diri.

Hal lainnya terkait masalah calon pemimpin perempuan, dia sudah mendekati sejumlah ulama. “Saya berusaha mendekati para ulama. Para ulama menyatakan perempuan boleh menjadi pemimpin,” jelasnya.

Untuk dukungan dari Nahdatul Ulama, dia menegaskan sudah berkomunikasi dengan Pimpinan Wilayah NU Jawa Barat. Dia mengutarakan, PWNU Jawa Barat bersedia memberikan dukungan terhadap PCNU Bandung Barat.

“Begitu juga imbauan terhadap badan otonom lainnya. Termasuk dengan Muslimat NU,” ucapnya.

Sedangkan, Ketua FPC PDI Perjuangan Abubakar, dalam pertarungan politik menang dan kalah. Berbeda dengan pertandingan sepakbola yang bisa menghasilkan hasil akhir imbang.

“Berangkat dari rakernas, struktur partai menyiapkan potensi untuk menang. Harus menang!” tegas pria yang juga menjabat Bupati Bandung Barat.

Dia menuturkan, jadwal pendaftaran calon Bupati Bandung Barat akan dibuka januari 2018 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk itu PDI Perjuangan membuka lebih awal.

Dia menjelaskan, terdapat tujuh orang yang mengambil formulir bakal calon PDI Perjuangan. Mekanisme keputusan calon Bupati diputuskan oleh pusat. Cabang tidak punya otoritas mencoret dan menolak.

Cabang hanya menerima pencalonan, tidak mempengaruhi dukungan untuk pusat. Untuk menjaring calon Bupati, PDI Perjuangan akan menyelenggarakan sekolah calon kepala daerah.

Lebih jauh masalah calon, PDI Perjuangan masih belum menerbitkan amanat calon Bupati. Ketika pusat sudah ada keputusan, dia menegaskan tidak ada kader yang membelot.

“Tidak ada kader yang membelot. Adapun sebuah dinamika hal tersebut bukan hal yang aneh,” tuturnya.

Masalah pendamping masih belum ditentukan. Pihaknya membuka kerjasama dengan sejumlah partai lainnya untuk memperbaiki perbaikan Bandung Barat.

Di tempat yang sama, Udis Supriatna mengungkapkan, tidak membidik posisi Bandung Barat satu. “Saya akan menyesuaikan. Targetnya tidak melebihi mereka (Elin Suherliah, Yayat Soemitra dan Aa Umbara),” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut dia, jika ditunjuk nomor satu, dia menyatakan siap. Pihaknya Lebih menghargai rekan-rekan. Diakui olehnya, mungkin sebatas kader biasa. Mungkin karena telah berkiprah melihat lebih rasional di lapangan. Mengikuti mekanisme partai. “Semuanya mengalir saja,” tegasnya.

Ia menegaskan, akan tunduk pada instruksi partai. Terkait komunikasi dengan bakal calon lainnya, dia mengungkapkan cukup baik. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *