KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Acep Mubarok mengatakan, peran ulama tidak hanya menjadi imam di keluarga, di mesjid pada saat solat lima waktu atau solat sunah teraweh di mesjid saat Ramadan tiba.
“Tidak hanya menjadi guru ketika mendidik murid di madrasah, tetapi menyampaikan pesan dari pemerintah juga sudah menjadi bagian dari tugas ulama,” kata Acep selepas silaturahmi di Aula Priangan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Jalan Oto Iskandardinata, Selasa (23/5/2017).
Dikatakan, tugas ulama itu multifungsi. Selain sebagai imam yang handal dalam berbagai kesempatan dan peran, ulama juga berperan dalam mendidik masyarakat.
“Bagaimana menyampaikan kebaikan dan mendidik masyarakat, itu tugas ulama. Termasuk, menyampaikan pesan BI untuk berbelanja secara bijak,” katanya.
Nah, salah satu pesan yang disampaikan oleh pemerintah terutama pemangku kebijakan ekonomi, adalah kebijaksanaan masyarakat dalam memasuki bulan suci Ramadan. Nah, idealnya, ulama juga mendidik masyarakat agar cerdas dalam mengatur finansial.
“Lagian hidup boros, hidup berlebihan tidak baik menurut agama, semuanya harus diseimbangkan,” katanya.
Islam adalah agama komprehensif, mengatur setiap detail kehidupan, termasuk bermuamalah dan cerdas finansial. Islam melarang hidup boros dan banyak memubadzirkan rezeki.
“Guna mendukung kesetabilan harga di bulan Ramadan atau di luar bulan Ramadan penting disampaikan kepada masyarakat. Ini juga merupakan kewajiban bagi ulama untuk mensyiarkannya kepada masyarakat,” imbuhnya. (Edi Mulyana)