News

Rayakan Perpisahan di Pangandaran, Pelajar SMK LPPM Majalaya Dihakimi Massa

268
×

Rayakan Perpisahan di Pangandaran, Pelajar SMK LPPM Majalaya Dihakimi Massa

Sebarkan artikel ini
Rayakan Perpisahan di Pangandaran, Pelajar SMK LPPM Majalaya Dihakimi Massa

PANGANDARAN (CAMEON) – Engkus (18) merupakan salah seorang pelajar dari SMK LPPM-RI Majalaya Bandung yang babak belur dihakimi massa. Pasalnya, pelajar yang tengah merayakan perpisahan di objek wisata Pangandaran ini mencuri sepeda motor jenis Honda Beat milik warga yang tengah parkir di jalan Pananjung, tepatnya depan Kantor Bank BRI Pananjung, Jumat (19/05/2017) malam.

Warga yang geram dengan kerapnya aksi pencurian sepeda motor membuat berang ketika mengetahui adanya maling yang tertangkap. Namun beruntung, salah seorang tokoh masyarakat langsung membawa pelaku ke Mapolsek Pangandaran guna dimintai keterangan.

Soleh menjelaskan, pelaku berhasil diamankan warga ketika pelaku kebingungan mencari jalan untuk kabur. “Dia (pelaku) masuk gang samping rasa sayang, padahal jalan tersebut buntu, karena sudah terkepung akhirnya pelaku berhasil diamankan,” ujarnya kepada CAMEON.

Saat pelaku sudah diamankan, kata Soleh, sebagian warga yang notabene pemuda langsung memberikan hadiah bogem kepada pelaku. “Takut massa lebih banyak, akhirnya saya dan ketua Rukun Tetangga (RT) langsung membawanya ke Polsek untuk menghindari amukan massa,” tambahnya.

Namun, setibanya di Mapolsek Pangandaran pelaku sulit dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian. “Ternyata pelaku dalam kondisi mabok parah, akhirnya dalam beberapa jam pelaku dibiarkan tidur agar sedikit sadar,” papar Soleh.

“Setelah menunggu beberapa jam, pelaku mulai sadarkan diri dan akhirnya pelaku diserahkan ke pihak guru. Karena pelaku merupakan siswa SMK yang tengah merayakan perpisahan di Pangandaran,” terangnya.

Saat ditemui CAMEON di Mapolsek Pangandaran, Engkus yang merupakan siswa SMK LPPM-RI Majalaya itu mengaku dirinya mabok tuak yang dibelinya di daerah jalan baru Bandung. “Mulai dari bandung juga saya sudah minum, dan seingat saya motor yang dibawa itu motor milik paman,” akunya singkat dalam kondisi setengah sadar.

Dari pantauan CAMEON, karena pelaku dalam kondisi mabok dan kesepakatannya kekeluargaan, akhirnya pelaku diserahkan ke pihak guru yang hadir di Mapolsek dan langsung menuju hotel Laut Biru tempat mereka menginap.

Namun, saat dimintai keterangan pihak sekolah enggan berkomentar. Bahkan CAMEON berusaha menghubungi Ketua Yayasan LPPM RI Majalaya H. Ato melalui sambungan telepon serta SMS namun tetap tidak menjawab. Hingga berita ini ditayangkan belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *