News

Rahasia Negara Amerika dalam Memo James Comey

234
×

Rahasia Negara Amerika dalam Memo James Comey

Sebarkan artikel ini
Rahasia Negara Amerika dalam Memo James Comey
Doc Net

WASHINGTON (CAMEON)-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sempat meminta Direktur FBI James Comey untuk menutup penyelidikan dengan Rusia. Sebelumnya, Trump memecat James Comey. Hal tersebut dituliskan Comey dalam memonya.

Kasus dengan Rusia, melibatkan mantan kepala penasihat keamanan nasional Gedung Putih Michael Flynn. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah Trump telah berusaha mengintervensi penyelidikan oleh FBI.

Memo tersebut ditulis Comey setelah Trump memecat Flynn, 14 Februari 2017, lalu. Flynn dipecat karena tidak tidak melaporkan pembicaraannya dengan Duta Besar Rusia Sergei Kislyak kepada Wakil Presiden Mike Pence setahun yang lalu.

“Saya harap Anda lepas (kasus) ini,” kata Trump kepada Comey, menurut sumber.

Trump mengutuk serangkaian pembocoran dokumen pemerintah ke media massa. Serta meminta direktur FBI menuntut wartawan-wartawan dengan dakwaan mempublikasikan rahasia negara.

Pekan lalu, Kislyak bersama Lavrov ada di Gedung Putih ketika Trump membocorkan informasi sensitif.

Sementara itu, Juru bicara FBI enggan mengomentari rincian memo tersebut.

Perkembangan terakhir ini terjadi menyusul tekanan para wakil rakyat Demokrat dan Republik kepada Trump. Para Wakil Rakyat meminta penjelasan lebih jauh mengapa dia membocorkan informasi intelijen yang sensitif kepada Lavrov.

Informasi sensitif itu sendiri didapat dinas intelijen AS dari satu sekutu AS dalam perang melawan ISIS.

Trump Tanggapi Secara Santai Lewat Twitter

WASHINGTON (CAMEON)-Ditengah pro-kontra sikap dibocorkan dokumen rahasia negara, Presiden Amerika Donald Trump menanggapi hal tersebut secara santai. Dalam akun twitter, Trump memang berbagi informasi dengan Rusia.

“Sebagai presiden, saya ingin berbagi dengan Rusia (lewat pertemuan terjadwal yang terbuka di Gedung Putih),” cuit Trump.

Dalam kesempatan tersebut, Trump menyebutkan dia memiliki hak mutlak menyikapi sejumlah fakta. Terutama berkaitan dengan terorisme dan keselamatan penerbangan maskapai.

“Alasan kemanusiaan, ditambah keinginan saya agar Rusia untuk semakin meningkatkan perang melawan ISIS dan terorisme,” pungkasnya.

(Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *