BANDUNG BARAT (CAMEON)-Kejadian pecah kongsi Abubakar-Yayat mengindikasi terdapat kisruh diinternal PDI-Perjuangan. Hal tersebut disebabkan karena pertarungan kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati 2018-2023.
PDI-Perjuangan telah memunculkan tiga nama sebagai calon Bupati Bandung Barat. Di antaranya, Elin Suherliah, Yayat Soemitra dan Aa Umbara. Masing-masing sudah bertarung diinternal dan ekternal.
BACA : Pecah Kongsi Pasangan Bupati Bandung Barat
Menurut Pengamat politik dan pemerintahan Bandung Barat Djamu Kertabudi, politik di KBB ini unik. Menjelang Pilkada tahun 2018 nanti, para elit sudah mulai turun gunung.
“Kian hari kian hangat. Sejumlah figur yang memiliki niat tampil ke depan mulai turun gunung dengan timnya,” ujar dosen FISIP dan Magister Universitas Nurtanio (UNUR) kepada wartawan, Senin (15/5/2017).
“Konfliknya demikian ramai. Saya kira, Ketua DPC PDIP perlu menyampaikn secara jelas, jangan terlalu diplomatis,” imbuhnya.
Konflik internal bisa mempengaruhi suara partai diakar rumput. Sebenarnya konflik bisa menjadi peluang bagus untuk menaikan potensi pemilih. Namun, jika telat mengolah konflik malah akan menjadi bumerang.
Selain itu, dia menilai Abubakar sebagai ketua DPC PDIP terlambat menyelesaikan konflik yang terjadi. Menyelesaikan konflik dengan konvensional dan melakukan pembiaran akan menusuk jaringan dari dalam.
Dari tiga nama yang muncul, hanya satu orang yang muncul. Masing-masing figur yang ada, sulit dipersatukan secara individu. Sebab, ketiganya saat ini sudah saling melukai.
“Jadi hanya satu orang yang akan muncul sebagai calon Bupati,” pungkasnya. (Putri)