TASIKMALAYA (CAMEON) – Bupati Tasikmalaya H. Uu Ruzhanul Ulum, menjelaskan, angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya termasuk tinggi. Hal itu disampaikannya dalam sambutan pembukaan Workshop Pemberdayaan Alim Ulama dalam Menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan di Hotel City Kota Tasikmalaya, Kamis (20/4/2017).
Uu menuturkan, hasil sensus penduduk menunjukan bahwa kematian ibu masih didominasi oleh penyebab langsung, yaitu pendarahan, hipertensi pada kehamilan, infeksi dan komplikasi keguguran. “Kematian ibu dan bayi baru lahir masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, kematian ibu dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan dalam rumah tangga. Selain itu, struktur sosial masyarakat juga dapat mengakibatkan keterlambatan dalam mengenali gejala dan tanda bahaya pada kehamilan, pengambilan keputusan serta tindakan pertolongan.
Ia berharap peran serta dan pemberdayaan masyarakat diperlukan dalam upaya pencegahan kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu, mereka perlu dibangun tingkat pemahaman yang baik terkait deteksi dini penyakit serta perawatannya.
Uu mengajak peran serta para ulama sangat dibutuhkan dalam menyosialisasikan pentingnya kesehatan ibu dan bayi. Hal itu bisa disampaikannya di acara pengajian, madrasah ataupun di majelis taklim. “Ulama merupakan penggerak masyarakat, yakni sebagai penyampai pesan diberbagai kegiatan kemasyarakatan,” pungkasnya. (sep)