BANDUNG, (CAMEON) – Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2013 (Pohon Pensil), memiliki caranya sendiri untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka pelajari selama di bangku kuliah. Salah satunya dengan acara Pameran Simulakrum #2.
Ketua Pelaksana Simulakrum #2, Nur Akmal N mengatakan, Simulakrum #2 adalah sebuah pameran yang menampilkan hasil karya seni dari Keluarga Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa UPI angkatan 2013 (Pohon Pensil).
Pameran ini merupakan bentuk pengaplikasian dari mata kuliah Ontop. Ada lima subkultur yang mereka hadirkan dalam pameran tersebut, mulai dari seni lukis, patung, kriya, grafis, dan desain.
“Iya, semua ini hasil karya dari mahasiswa Seni Rupa UPI. Kita ingin menampilkan apa yang sudah kita pelajari selama ini. Pameran ini berlangsung secara berkelanjutan antara sub-pameran satu dan sub-pameran lainnya,” kata Akmal.
Pameran seni patung kata Akmal, pihaknya mengangkat tema Sakit Kepala. Ada sekitar empat karya seni yang dipamerkan di acara tersebut. Sementara untuk pameran seni lukis, pihaknya mengangkat tema Rotasi. Dalam pameran ini ada 13 mahasiswa yang terlibat didalamnya. Dari jumlah tersebut, rata-rata setiap mahasiswa membuat sekitar empat karya seni lukis yang siap dipamerkan dalam acara tersebut.
Selanjutnya Pameran Kriya (Textile Batik dan Keramik). Tema yang diangkat dalam pameran ini, Secangkir Malam. Pameran ini dikelola oleh mahasiswa Kriya Textile Batik dan Kriya Keramik di Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI.
“Kalau untuk Pameran Seni Grafis kami mengangkat tema Mencari Kami. Di sini ada lima seniman yang terlibat dan untuk Desain, ada 30 mahasiswa yang ikut, diharapkan mampu menjadi alternatif baik untuk kemajuan dunia pendidikan maupun untuk dunia seni dan desain,” imbuhnya.
Pameran yang memakan waktu hingga satu bulan ini, memiliki tujuan yang sangat jelas. Melalui pameran ini kata Akmal, bisa menjadi media bagi seniman untuk menyampaikan perasaan dan gagasannya melalui karya seni rupa. Selain itu juga bisa menjadi media bagi masyarakat untuk mengapresiasi karya seni rupa di ruang publik dan interaksi antar pelaku seni.
“Di sini kami juga membaca dan mengapresiasi sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap perkembangan seni rupa,” ucapnya.
Dia berharap, melalui pameran ini, mahasiswa bisa meningkatkan kreatifitas dan bisa merasakan pengalaman untuk mengikuti sebuah pameran. Dimana pameran ini lanjut dia, ke depannya bisa berkesinambungan dan bisa menjadi wadah bagi seniman.
“Semoga ini menjadi pembelajaran kita ke untuk ke depannya untuk membuat karya yang lebih baik lagi. Di sini kita juga bisa berbagi ilmu dengan yang lainnya,” tambahnya. (Kya).
