KOTA TASIKMALAYA (CM) – Tingginya angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih 14,8 persen. Berbagai upaya pemerintah pusat, Provinsi, maupun tingkat daerah untuk menuntaskan angka kemiskinan terus dilakukan.
Upaya tersebut dilakukan melalui program bantuan sosial Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Dolis, salah satu keluarga penerima manfaat BPNT PKH, warga Aboh RT 04/01 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, mengaku selama memegang kartu keluarga sejahtera tidak mendapatkan bantuan non tunai sepenuhnya.
Bahkan, menurutnya, sudah 7 kali bantuan nontunai di distribusikan baru 2 kali menerima, sisanya yang 5 kali lagi tidak pernah diterimanya.
“Ah gini terus, saya selalu gak dapet, kok orang lain pada dapet. Jangan-jangan tidak tepat sasaran. Saya tidak tahu, musti nanya siapa, saya tidak ngerti bisa seperti itu. Bahkan, anehnya ketika kartu KKS digesek selalu kosong terus, gak ada saldonya, aneh kan,” keluh Dolis saat ditemui cakrawalamedia, Senin (05/02/2018).
Di tempat yang sama, petugas pendamping PKH, Ridwan Fauzi Hasbullah, mengatakan, kalau urusan saldo itu ada beberapa kemungkinan. Menurutnya, bisa saja saldonya dari pusat masih kosong, kartunya ke blokir atau mesin penggesek kartu keluarga sejahteranya eror.
“Jadi, nominal uang sejumlah Rp. 110.000 ribu yang ditransper oleh pemerintah pusat itu tidak bisa masuk ke kartu KKS,” tandasnya.
Kejadian tersebut, katanya, sering terjadi. Ia mencontohkan, seperti bulan ini turun, bulan berikutnya tidak. Biasanya urusan penggesekan pihak perbankan yang lebih tahu.
Namun, jangan khawatir, walaupun hari ini tidak mendapatkan BPNT, pemilik KKS tetap bisa mendapatkannya.
Ia menjelaskan komoditi BPNT, yakni 1,8 liter minyak merk Kunci Mas, 2 pcs garam murni 250 gram dan 8 kg beras kualitas premium. Namun, komoditi itu suatu saat bisa berubah dan diganti dengan gula pasir atau telur. (Edi Mulyana).