News

4 Unicorn Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0

210
×

4 Unicorn Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Sebarkan artikel ini
4 Unicorn Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4
ilustrasi kuda bertanduk unicorn

JAKARTA (CM) – Pada debat calon presiden semalam, sempat disinggung mengenai revolusi industri 4.0 dan kaitannya dengan unicorn Indonesia, Minggu (17/2).

Industri 4.0 mengacu kepada konsep industri berbasis non fisik seperti sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Sedangkan Unicorn adalah objek fantasi berbentuk kuda namun memiliki tanduk diantara matanya.

Unicorn dalam dunia industri diistilahkan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS. Setidaknya ada 4 unicorn kebangaan Indonesia hingga saat ini. Berikut adalah profil keempat unicorn tersebut:

Go-Jek Berdasarkan situs Crunchbase, Selasa (25/12/2018) Go-Jek sudah mendapat pendanaan sebesar 3,3 miliar dollar AS dengan total 7 kali putaran pendanaan semenjak 31 Desember 2014. Terakhir, menurut situs tersebut, Go-Jek menerima pendanaan dari Corporate Round pada 31 Oktober 2018 yakni dari Tencent Holdings, JD.com, dan Google senilai 1,2 miliar dollar AS.

Tokopedia Dikutip dari Cruchbase, Tokopedia telah mengumpulkan 9 kali pendanaan sejak 6 Februari 2009. Adapun putaran pendanaan terakhir yang dilakukan oleh Tokopedia yakni seri G senilai 1,1 miliar dollar AS dari Alibaba dan SoftBank. Dengan pendanaan itu, maka nilai Tokopedia saat ini disebut mencapai 7 miliar dolar AS.

Bukalapak Start up unicorn yang satu ini tidak terlalu gencar mencari pendanaan di tahun 2018. Dikutip dari situs Cruchbase, Bukalapak terakhir kali mendapat putaran pendanaan Series C pada 17 November 2018. Cruchbase mencatat, Bukalapak baru lima kali mendapat putaran pendanaan. Salah satunya dari EMTEK Group tahun 2015 silam.

Traveloka Dilansir dari Cruchbase, Traveloka tercatat mengumpulkan 500 juta dollar AS dari 4 kali putaran pendanaan semenjak 12 November 2012. Putaran pendanaan terakhir yang dilakukan oleh Traveloka yakni pada 27 Juli 2017 dengan investor Expedia sebesar 350 juta dollar AS.

Diharapkan dengan pembangunan infrastruktur dalam bidang teknologi bisa menambah unicorn-unicorn lainnya. Seperti dilansir dari halaman Kominfo.go.id bahwa pembangunan fiber optik kabel atau Palapa Ring hampir 100 persen selesai.

Palapa Ring Barat telah selesai 100 persen dengan panjang fiber optik 2.995 kilometer. Sementara, Palapa Ring tengah mencapai 99 persen dengan 2.995 kilometer. Adapun, pembangunan fiber optik Timur baru selesai 89,57 persen. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *