KAB.TASIK (CM) – Selama dua pekan pelaksanaan Operasi Patuh Lodaya 2025, terhitung sejak 14 hingga 27 Juli, jajaran Polres Tasikmalaya berhasil menjaring ribuan pelanggaran lalu lintas. Operasi ini mengedepankan pendekatan humanis dengan kombinasi penindakan langsung di lapangan serta penggunaan tilang elektronik.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya, AKP Ajat Sudrajat, yang diwakili oleh Kanit Kamsel IPDA Dian Mardiana, terdapat tujuh pelanggaran utama yang menjadi fokus dalam operasi tersebut. Di antaranya adalah pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm, boncengan lebih dari dua orang, tidak menggunakan sabuk pengaman saat mengemudi mobil, hingga pelanggaran terkait kendaraan yang melebihi kapasitas muatan.
“Ada tujuh jenis pelanggaran yang menjadi sasaran dalam Operasi Patuh Lodaya tahun ini,” ungkap IPDA Dian, Senin 28 Juli 2025.
Selama masa operasi, tercatat sebanyak 4.094 pelanggaran berhasil ditindak. Dua pelanggaran yang paling dominan adalah pengendara motor tanpa helm standar SNI dengan 1.073 kasus, serta pengemudi mobil yang tidak menggunakan sabuk keselamatan dengan 440 pelanggaran.
“Kebanyakan yang tidak memakai helm adalah penumpang sepeda motor. Kami memberikan teguran secara persuasif dan humanis,” jelas Dian.
Meski penindakan menjadi bagian dari operasi, Polres Tasikmalaya juga menekankan pentingnya edukasi dan pendekatan preventif. Tiga strategi utama yang diterapkan selama operasi mencakup sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, penegakan hukum melalui tilang langsung dan teguran, serta penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement).
Baca juga: Dukung Muaythai, Kapolres Tasikmalaya Buka Sparing Day dan Ajak Remaja Berprestasi Positif
Untuk memastikan kesadaran tertib berlalu lintas terus meningkat pasca operasi, Unit Kamsel Polres Tasikmalaya juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas di wilayah tersebut. Melalui pembinaan dan penyuluhan, para anggota komunitas diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan kepolisian dalam menyebarkan pesan keselamatan berkendara.
“Kami berharap mereka bisa ikut membantu mengampanyekan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keamanan bersama,” tutup IPDA Dian.
Dengan langkah kolaboratif ini, Polres Tasikmalaya berupaya membangun budaya tertib berlalu lintas yang lebih kuat dan berkelanjutan di tengah masyarakat.