KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kepala Bidang Perikanan, Hendra Budiman, mengatakan, pasokan ikan ke Kota Tasikmalaya mengalami penurunan. Itu terjadi akibat dari adanya pemusnahan jaring di Waduk Cirata Jati Luhur sebanyak 3.500 buah.
“Dampak negatif dimusnahkannya 3.500 jaring ikan ke daerah tentu ada, namun disisi lain membawa dampak positif dan menjadi peluang bagi para petani di Kota Tasikmalaya,” papar Hendra, saat ditemui di ruang kerjanya Senin (12/03/2018).
Menurutnya, para petani bisa lebih mengembangkan budi daya berbagai jenis ikan lokal dari mulai ikan mas, jaer nila, bawal, nilem, tawes, sepat dan sejenis ikan lainnya.
“Apalagi pasokan ikan dari Cirata kebanyakan ikan mas yang harganya sekarang jauh lebih mahal dibanding harga ikan jaer. Itu lah sebabnya kita harus lebih mengembangkan ikan jaer, tawes, nilem di daerah,” tambahnya.
Mengenain kurangnya pasokan ikan dari Waduk Cirata, Ia mengimbau masyarakat gak usah panik. “Ayo kita kembangkan budi daya berbagai jenis ikan di Kota Tasikmalaya. Apalagi ikan adalah makanan yang paling sehat jika dikonsumsi. Selain itu ikan memiliki protein tinggi, dan juga dapat mencerdaskan manusia, karena ikan menurut penelitian memiliki kadar protein omega 3 dan omega 6,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan pasoka ikan dari dua tempat Cirata dan Jawa Tengah/harinya mencapai 10 Ton dari berbagai jenis ikan
“Sedangkan Konsumsi ikan/orang/ tahun di wilayah Kota Tasikmalaya 21,88 kg, secara Nasional 43,9kg/ tahun,” pungkasnya. (Edi Mulyana)