News

24 Daerah di 5 Provinsi Serahkan Pataka Ekspedisi Destana Tsunami 2019

197
×

24 Daerah di 5 Provinsi Serahkan Pataka Ekspedisi Destana Tsunami 2019

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Dalam rangka persiapan pataka ekspedisi destana, Ratusan Relawan BPBD kabupaten Tasikmalaya mempersiapkan diri penerimaan pataka ekspedisi pataka destana dari Kabupaten Pangandaran ke Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada hari Senin 05 Agustus, di Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu(03/08/2019).

Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu wilayah rawan gempa bumi, banjir dan erupsi gunung berapi, dan bencana tsunami. Berdasarkan hasil kajian risiko bencana di Indonesia, terdapat 5.744 desa/kelurahan yang ada di daerah rawan tsunami, dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi. Maka dari itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat agenda Ekspedisi Destana Tsunami 2019.

Kegiatan akan Berlangsung selama 34 hari di 24 kabupaten/kota. Ekspedisi Destana Tsunami di mulai dari 12 Juli 2019 sampai 17 Agustus 2019. Rencananya, ekspedisi ini dimulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lalu beranjak ke barat melalui jalur darat hingga pemberhentian terakhir di Kabupaten Serang, Banten.

Setidaknya ada 24 kabupaten/kota dan 5 provinsi yang akan disinggahi. Ekspedisi ini terbagi menjadi empat segmen, yaitu segmen 1 di Jawa Timur, segmen 2 di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), segmen 3 di Jawa Barat dan segmen 4 di Banten.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Wawan R Efendi, kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami sangat penting untuk diselenggarakan, karena wilayah Indonesia rentan terhadap bencana tsunami. Hasil analisis ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan potensi tsunami di selatan Pulau Jawa sangat tinggi.

“BNPB memang sengaja melibatkan unsur masyarakat untuk bahu-membahu menyukseskan acara ini, termasuk melibatkan tim BPBD dari masing-masing provinsi, relawan penanggulangan bencana dan perwakilan dari media,” katanya.

 

Menurutnya, Ekspedisi Destana Tsunami bukan sekedar acara seremonial belaka. Acara ini dihelat dengan misi utama sebagai aksi nyata dalam melindungi masyarakat di daerah rawan tsunami. BNPB pun tidak bekerja sendirian, melainkan melibatkan BPBD di provinsi masing-masing serta masyarakat di wilayah tersebut.

Ekspedisi hadir untuk melindungi masyarakat dan menciptakan rasa aman di desa-desa yang rawan bencana. Selain itu, ekspedisi ini dibuat untuk menginformasikan potensi ancaman tsunami serta melakukan identifikasi awal ketangguhan desa yang rawan tsunami.

Aktivitas dalam Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di antaranya adalah penguatan aparatur desa dan kecamatan serta Babinsa/Babinkamtibnas terkait Desa Tangguh Bencana, Relawan Goes to School, penilaian ketangguhan desa, penanaman vegetasi pelindung pantai dan papan informasi bencana, panggung rakyat dan diakhiri dengan api unggun. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *