KOTA TASIKMALAYA (CM) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi uji publik usulan penataan daerah pemilihan Kota Tasikmalaya pada pemilihan Tahun 2019, Jumat (09/02/2018).
Bidang Divisi teknis KPU, Ade Zaenul Mutaqin, menyebutkan, hasil rapat koordinasi uji publik itu telah disepakati dan ada dua opsi usulan penyusunan dapil legislatif tahun 2019.
Ia menjelaskan, kedua opsi tersebut, yaitu opsi 1 dengan jumlah 4 Dapil (Dapil 1 Cihideung-Tawang-Bungursari, Dapil 2 Indihiang-Cipedes, Dapil 3 Cibeureum-Purbaratu-Tamansari, Dapil 4 Kawalu-Mangkubumi) dan opsi ke 2 dengan jumlah 5 Dapil, yaitu kombinasi (Dapil 1 Tawang-Cihideung, Dapil 2 Indihiang – Cipedes, Dapil 3 Cibeureum – Purbaratu, Dapil 4 Mangkubumi – Bungursari, Dapil 5 Kawalu – Tamansari).
Menurutnya, hasil rapat itu dapat disimpulkan bahwa 9 partai politik memilih opsi 1 karena dianggap telah sesuai dengan prinsip-prinsip penataan dapil terlebih pada prinsip kesinambungan. Kemudian, 2 partai politik (Demokrat dan Hanura), Kecamatan Purbaratu dan STISIP Kota Tasikmalaya mengusulkan opsi 2 karena unsur pemerataan informasi yang akan didapat oleh daerah, bukan hanya daerah yang berpenduduk banyak saja.
Usulan rancangan penataan dapil ini, katanya, akan ditetapkan oleh anggota KPU Kota Tasikmalaya pada Rapat Internal hari Senin, 12 Februari 2018, sebelum diserahkan ke KPU RI melalui KPU Prov. Jawa barat.
Sementara, Jeny Jayusman, perwakilan dari Parpol PAN, mengatakan, pihaknya akan tetap mengacu pada opsi 1 karena ujung-ujungnya akan tetap mengacu pada 7 prinsip itu.
“Kita tidak mau cari masalah, apalagi opsi 1 dari dulu tidak ada masalah. Jadi buat apa kita mencari masalah. Intinya, kita akan tetap di opsi 1 udah nyaman kok,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
