Catatan Mang Kemon

Dari Munggahan, Ihsan, Persib Bandung, Hingga Kepala Gundul

71
×

Dari Munggahan, Ihsan, Persib Bandung, Hingga Kepala Gundul

Sebarkan artikel ini
Dari Munggahan, Ihsan, Persib Bandung, Hingga Kepala Gundul

Mang KemonJudul di atas rasanya pabaliut. Tapi memang bagaimana lagi, hanya kalimat itu yang pantas digambarkan untuk berbagai kejadian di Sabtu (4/6/2016) yang bertepatan dengan akhir bulan Syaban jelang puasa.

Memasuki awal bulan Juni ini, perasaan campur aduk itu memang datang silih berganti. Ada rasa haru bercampur bahagia, ada harapan seperti peribahasa “Geus aya kembang-kembangna,” dan ada bangga bercampur decak kagum tak terkira.

Semuanya datang sejak 1 Juni hingga tanggal 4 ini. Sungguh, perasaan yang jarang ada dalam waktu bersamaan seperti ini. Seperti aroma petrichor pasca kemarau. Amazing.

Asa kagunturan madu kaurugan menyan bodas ketika menginjak Rabu pagi yang bertepatan dengan 1 Juni dan hari Rabu terakhir di bulan Rewah. Rabu di Jalan Asia Afrika memang sungguh berbeda. Pagi itu, perjalanan dari Bandung menuju Tasikmalaya sudah beraroma petrichor yang membawa rindu dan hangat.

Belakangan setelah melihat pemandangan berbeda Asia Afrika itu saya baru tahu, ternyata Presiden Jokowi akan memimpin peringatan hari lahirnya Pancasila. Presiden melakukan napak tilas dari Gedung Merdeka ke bangunan bekas penjara Bung Karno di Banceuy. Selanjutnya, tanggal 1 Juni tahun depan akan menjadi hari libur nasional.

Tiba di Tasikmalaya masih Rabu, sahabat saya Kang Usep Kusnadi, memberikan inspirasi segar tentang Galuh yang dulu pernah berjaya. Kesimpulan obrolan warung kopi sore itu, bapak 3 anak yang selalu berwajah ceria itu mengajak saya untuk bermimpi, mengelola Media Online sederhana namun profesional.

Dari kesederhanaan, Kang Usep bilang, mari kita membuka cakrawala berpikir. Dari sanalah media ini lahir. Cakrawala inspirasi ini diperlukan untuk Tasikmalaya bahkan Jawa Barat dan Nusantara. Kang Usep mengajak bersama-sama untuk menancapkan azzam itu.

Keesokan harinya satu persatu rasa syukur tak terkira tiba. Mulai dari ziarah ke makam leluhur, ngarewahkeun sambil munggahan khas orang Tasik, melihat kampung halaman, hingga air mata menganak sungai saat menyaksikan anak sulung saya, Gaza Nashir Hisyam, lantang membacakan hafalan Quran Juz Amma dalam prosesi wisuda TK.

Memasuki Jumat berkah semakin lengkap dengan kabar-kabar indah. Bukan hanya untuk saya pribadi tentunya, namun untuk Tasikmalaya dan bangsa Indonesia. Kabar itu dibawa oleh Ihsan Maulana, melalui pesan BBM, pebulu tangkis tunggal putra nasional itu meminta doa dan dukungan.

“Aa, nonton ya. Mohon doanya,” pesannya sebelum dia bertanding.

Ah, masih ingat bagaimana Ihsan kecil yang rajin mengaji dan hobi adzan itu menenteng kitab suci. Menuntun adik perempuannya sebelum subuh, berjalan dari Pagerageung Tengah ke Kampung Pasantren Pagerageung Kaler. Setiap pagi buta ia lakukan itu.

Ihsan kecil yang dulu di Pagerageung mengeja kitab suci telah menjelma menjadi pahlawan Indonesia. Ia berhasil tampil luar biasa dan lolos ke semifinal tunggal putra BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016.

Ihsan Maulana menjadi satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putra setelah menaklukkan wakil Inggris, Rajiv Ouseph, dengan skor 17-21, 21-12, dan 21-12. Pertandingan berlangsung menegangkan sehingga menyita perhatian ribuan suporter Indonesia yang memadati venue Istora Senayan Jakarta dan jutaan penonton seantero dunia.

Sabtu pagi layak disebut kebanggan Tasikmalaya. Pertama, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman melantik kepengurusan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI). Inilah harapan baru kebangkitan olah raga dengan target Tasikmalaya jadi tuan rumah Porda 2022.

Jelang siang, Kota Santri ini sudah dipadati ribuan Bobotoh seantero priangan timur. Kedatangan Persib Bandung yang akan bertanding dengan Persikotas Tasikmalaya menjadi obat mujarab atas dahaga sepak bola selama bertahun-tahun lamanya.

Pertandingan Laga Uji Coba yang berakhir dengan skor 6-0 untuk kemenangan Persib ini memang spesial. Tantan dan satu gol dari Sergio Van Dijk di menit awal telah membakar semangat ribuan bobotoh yang memadati Stadion Wiradadaha.

Skuat Maung Bandung menyambangi Kota Tasikmalaya guna memenuhi undangan dari Wali Kota Budi Budiman. Kedatangan Pangeran Biru yang ikut menandai peresmian Stadion Wiradadaha yang baru saja selesai direnovasi ini telah memompa semangat sepak bola di Kota Santri.

Sorenya, pertandingan Ihsan kembali membuat jantung berdetak. Meskipun pada akhirnya dia belum berhasil melangkah ke babak final tunggal putra Indonesia Terbuka Super Series Premier 2016 setelah ditaklukkan Lee Chong Wei 9-21, 18-21.

Rasa bangga itu tidak berkurang sedikit pun. Ihsan Maulana Mustofa masih terlihat berani melawan pemain senior yang pernah melawan Taufik Hidayat.

Bahkan, seusai pertandingan, Lee menilai permainan Ihsan seperti Taufik Hidayat. Cara menyerang Ihsan, seperti saat ia melawan Taufik Hidayat dulu. “Ihsan main kayak taufik Hidayat, attacking player, hanya kurang permainan,” ujar Lee kepada wartawan.

Bagaimana perasaan Ihsan? Pemain muda asal Tasikmalaya ini tentu langsung introspeksi diri. Tapi, ia tidak larut dalam kekecewaan. Ihsan mengatakan dirinya tetap mensyukuri pencapaiannya sampai ke semifinal.

Melalui status BBM nya, Ihsan terlihat penuh optimisme. Katanya, “Begitu mudah Allah Subhanahu Wata’ala membalikan derajat seseorang. Tapi kadang kita lupa bersyukur.”

Pesannya yang sederhana, menyadarkan saya untuk selalu tahu balas budi. Menjadi manusia tahu diri dihadapan Allah dan tidak melupakan kebaikan manusia lain. Habluminallah dan habluminannas.

Udara Bandung saya hirup dengan lega. Saya membuat tulisan ini, tepat hari Sabtu (5/6) pukul 00.40 Wib. Beberapa jam tadi, saat masih hari Jumat, saya menyempatkan mampir di pangkas rambut Asgar di kawasan Cihanjuang Cimahi. Dan di sanalah, tiba-tiba saya mendapat ide untuk memangkas semua rambut tanpa tersisa alias gundul.

Sehari lagi bulan Agung akan datang. Semoga, hidup semakin berkah dan penuh semangat. Saya ingin mengawali Ramadan bersamaan dengan tumbuhnya rambut. Mari kita mandi besar untuk menyambut Ramadan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *